Lihat ke Halaman Asli

Adica Wirawan

TERVERIFIKASI

"Sleeping Shareholder"

Gara-gara Teknologi "Smart Home", Rumah Bisa "Mengatur" Dirinya Sendiri

Diperbarui: 5 April 2017   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

teknologi smart home memungkinkan semua perangkat di dalam sebuah rumah terhubung satu sama lainnya/ http://chip.co.id

Jika sebuah pertempuran biasanya berlangsung di kota yang nyaris porak-poranda, atau wilayah perbatasan kedua negara yang sedang berseteru, “pertempuran” yang satu ini justru terjadi di rumah. Ya, rumah menjadi “medan perang” yang baru bagi sejumlah pihak.

Namun demikian, yang berperang di wilayah itu bukanlah pasukan tentara, melainkan sejumlah perusahaan teknologi. Sebab, kini beberapa perusahaan teknologi sedang bersaing menciptakan dan mengembangkan teknologi “smart home” bagi masyarakat luas.

Sebut saja perusahaan Amazon, yang meluncurkan Amazon Echo. Amazon Echo adalah sebuah speaker, yang terhubung oleh sebuah sistem kecerdasan buatan alias artificial intelligence di internet dan sejumlah perangkat elektronik lainnya, sehingga siapapun cukup memberi perintah secara verbal untuk dapat mengoperasikan alat-alat tersebut.

inilah wujud amazon echo/ www.ibtimes.com

Sebagai contoh, jika kita ingin menghidupkan televisi, asalkan perangkat tersebut sudah terkoneksi dengan Amazon Echo, kita hanya perlu berbicara. Sistem kemudian akan “membaca” ujaran tersebut, dan langsung menyalakan televisi sesuai perintah.

Hal yang sama pun bisa dilakukan ketika kita ingin mengoperasikan perangkat lain, seperti pemanggang roti, radio, dan AC. Asalkan sudah terhubung dengan sistem, kita dapat memakainya tanpa menyentuhnya sama sekali!

Teknologi serupa juga dapat ditemukan pada fitur Google Home. Google Home adalah teknologi yang memungkinkan penggunanya untuk mengoperasikan pelbagai perangkat elektronik, lewat sebuah sistem di internet.

beginilah rupa google home/ http://expertreviews.co.uk

Biarpun punya tampilan fisik yang berbeda, sekilas fungsi yang ditawarkan oleh Google Home mirip dengan Amazon Echo. Hanya bedanya, Google Home terkoneksi dengan Google Assistant, sementara Amazon terhubung dengan Alexa.

Selain itu, jika memakai Google Home, kita akan secara langsung terhubung dengan layanan Google lainnya, seperti youtube dan playstore. Sementara itu, jika kita menggunakan Amazon Echo, kita bisa langsung menggunakan semua fasilitas di situs Amazon.

Perusahaan teknologi asal tiongkok pun tak mau kalah dalam persaingan tersebut. Baru-baru ini, perusahaan I.A. Nemo, yang memproduksi robot pintar, menggandeng Baidu untuk menciptakan asisten Little Fish.

inilah little fish buatan baidu/ https://cnet.com

Asisten virtual itu memakai sistem operasi Baidu DuerOS sehingga mampu menerjemahkan bahasa, mengecek barang dan harga, mencari lokasi, dan membaca berita. Lantaran masih baru diluncurkan, perusahaan menargetkan alat tersebut untuk pasar Tiongkok terlebih dulu.

Bagi saya pribadi, munculnya teknologi tersebut menawarkan sejumlah kemungkinan bahwa pada masa depan, hampir semua perangkat yang terdapat di sebuah rumah akan terkoneksi oleh sistem. Maka, kita tentu bisa membayangkan bakwa nantinya sistem listrik, keamanan, dan alat elektronik akan beroperasi secara otomatis, sehingga kita tak perlu repot lagi untuk mengaturnya satu per satu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline