Hou Yi, apakah kamu merindukan Chang’e di bulan?
Dengan gagah berani, dulu kamu memanah sembilan matahari,
mengakhiri musim-musim yang penuh kecemasan,
memadamkan kebakaran yang memberangus hutan-hutan
seperti di pedalaman Sumatera dan Kalimantan.
Anak-anak pun dapat bersekolah seperti sedia kala
tanpa takut lagi terkena ISPA, atau Virus Zika.
Sementara, di hulu, mata air yang dulunya kering
seperti air matamu kini mengalirkan keberkahan
ke tenggorokan lembu-lembu yang kehausan.
“Hidup Hou Yi! Hidup Hou Yi!”