Lihat ke Halaman Asli

Kursi Panas Menpora

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kekosongan kursi Menteri Pemuda dan Olahraga di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II pasca mundurnya Andi Mallarangeng dari jabatan tersebut kini tampak menggiurkan bagi berbagai pihak yang menginginkan kekuasaan.

Selain ada beberapa nominasi nama yang akan menduduki jabatan tersebut, Partai Demokrat melalui Andi Nurpati menegaskan bahwa posisi Menpora merupakan jatah Partai penguasa tersebut.

Memperhatikan wacana siapa pengganti Andi Mallarangeng sebagai Menpora memang menarik untuk disimak, namun jangan lupa bahwa kasus yang menjerat Kementerian Pemuda dan Olahraga saat ini belumlah tuntas. Kasus wisma atlet Palembang yang menyerat nama Mantan Sekretaris Menpora, Wafid Muharram, saat ini belumlah tuntas sepenuhnya, begitu pula kasus Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukti Hambalang, Bogor, Jawa Barat yang menyeret dua pejabat Kemenpora, Andi Mallarangeng dan Deddy Kusdinar.

Terlebih untuk kasus Hambalang, saat ini Hambalang masih menjadi komplek yang belum jadi sepenuhnya, pembangunannya untuk sementara ditunda akibat longsor di beberapa titik yang merusak bangunan beberaa waktu lalu. Dari segi anggaran, Hambalang yang menggunakan dana tahun jamak (multiyears) dirasa janggal oleh banyak pihak, karena sebelumnya hanya ada pengajuan dana untuk satu tahun saja.

Siapapun yang menduduki jabatan Menpora nantinya, tentu akan berhadapan pada dilema tersebut. Hambalang yang digadang-gadang akan menjadi sekolah olahraga nasional terbaik yang mampu menyaingi Ragunan masih tetap dinanti beberapa pihak untuk direalisasikan, namun dengan kondisi dana yang masih terus "dibintangi" sembari menunggu hasil Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAl), proyek tersebut juga masih menjadi polemik di DPR mengenai kelanjutannya.

Akan sulit bagi Menpora selanjutnya untuk mengambil kebijakan mengenai Hambalang saat ini, karena bila dibatalkan, maka tanah dan uang yang suda terlanjur dikeluarkan tentu akan sangat disayangkan, sementara bila dilanjutkan, resistensi juga harus dihadapinya. Belum lagi, bila dugaan dana Hambalang mengalir ke partai penguasa benar-benar terjadi, maka sudah pasti akan ada tekanan dari "tangan tak terlihat" untuk mengintervensi keputuskan/kebijakan mengenai Hambalang.

Semoga saja Menteri yang nantinya akan menduduki jabatan Menpora menggantikan Andi secara resmi akan mampu memformulasikan kebijakan mengenai Hambalang dengan sebaik-baiknya solusi.

Salam Hambalang !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline