Setelah absen setahun, konser di Panggung Kita Leuwinanggung kembali digelar
Oleh: Adib Hidayat
Jakarta - Iwan Fals dan Tiga Rambu, manajemen yang membawahi bisnis Iwan Fals, kembali menggelar rangkaian konser yang mereka beri nama 3R, singkatan dari "Recycle. Recycle. Recycle." Konser ini mengangkat isu akan lingkungan hidup, sukses digelar pada Sabtu, 21 Juli 2012, dengan tema “Sampah”. Yang akan segera menyusul adalah konser kedua pada 8 September 2012 dan terakhir, konser ketiga, 1 Desember 2012. “Kami tidak menyangka walau hari pertama puasa namun penuh dengan penonton. Konser terakhir di Leuwinanggung yang dahulu dengan Superman Is Dead itu,” ujar Yos, istri sekaligus manajer Iwan Fals. Iwan Fals sore itu masih setia diiringi oleh gitaris Totok Tewel, drummer Raiden, bassist Ferry, serta pemain keyboard Eddie Darome. “Biasanya hari pertama puasa kita berbuka puasa dengan keluarga masing-masing. Tapi sore ini Tuhan mempertemukan kita semua keluarga besar OI (Orang Indonesia) untuk berbuka puasa bersama di Leuwinanggung,” sapa Iwan Fals hangat. Lagu “15 Juli” dipilih sebagai nomor perdana oleh Iwan Fals dan band. Penonton yang datang terdiri dari banyak tipe. Ada anak muda, orang tua, dan tak sedikit yang membawa keluarga termasuk anak kecil. Beberapa OI atau Fals Mania yang tak pernah absen di konser Iwan Fals terlihat di antara ribuan penonton. Muka-muka yang selalu ceria setiap bertemu satu sama lain anggota OI. Di lagu kedua, sesuai dengan tema konser, Iwan Fals membawakan lagu baru tentang sampah yang dia beri judul “Tentang Sampah.” Sampah kalau bisa diolah akan menjadi sesuatu yang berguna, katanya. Sore itu, konser 3R juga melibatkan PT. Mitratani Mandiri Perdana atau (Mittran), yaitu perusahaan yang mampu mengolah sampah dari Bekasi. Berkat upaya keras Mittran, kini sejumlah perumahan di daerah Bekasi menggunakan jasa manajemen sampah dari perusahaan ini. “Kami tertarik bekerja sama dengan mereka di tiga seri Konser R,” ujar Cikal. Sore itu, setiap akan mengawali membawakan lagu, Iwan selalu bercerita terlebih dahulu. Memberikan narasi pengantar tentang lagu yang akan dia bawakan. Seperti saat “Sapuku Sapumu Sapu-Sapu” akan dia bawakan. Iwan bercerita tentang seorang tua yang rajin menyapu di daerah Bandung. Atau ketika lagu “Siang Pelataran SD Sebuah Kampung” akan dia bawakan, Iwan bercerita bagaimana dia saat berjalan di sebuah kampung melihat anak-anak kecil bertelanjang kaki memberikan rasa hormat kepada bendera merah putih. Melihat hari itu adalah pertama kalinya umat islam berpuasa, Iwan Fals dan band tampaknya sengaja memilih repertoar lagu yang tidak terlalu bertempo cepat. “Cikal yang memilihkan repertoar lagu-lagu sore ini,” ujar Iwan Fals kepada Rolling Stone ketika selesai pentas sore itu. “Iya, betul. Tapi tadi papa harusnya jangan banyak menyebut nama sponsor atau partner pas akhir acara. Biar MC saja,” protes Cikal, sang putri yang sekaligus show director pertunjukan sore itu memprotes ayahnya. Iwan Fals cuma terkekeh sambil geleng-geleng. Total, Iwan Fals membawakan 15 lagu di konser 3R seri pertama. Lagu pilihan yang dibawakan sore itu adalah “Sore Tugu Pancoran”, “Na Na Na Na Na”, “Kereta Tua”, “Buku Ini Aku Pinjam”, “Yakinlah”, “Emak”, “Yang Tercinta”, “Ujung Abad”, “Yang Tersendiri”, “Lagu Empat” serta “Doa”. Sebelum membawakan lagu “Kereta Tua”, Iwan Fals sempat berucap, “Sebentar lagi musim mudik tiba. Hendaknya PJKA mampu memanusiakan mereka yang mau mudik. Suka kasihan saya melihat orang-orang berjubelan di kereta saat puasa,” ujarnya. Penyanyi Rebecca harusnya ikut menjadi bintang tamu dari seri pertama Konser 3R. “Dia sakit, jadi tidak bisa ikut tampil sore ini,” kata Cikal. Malah, menurut Iwan Fals, harusnya ada penyanyi Opick sore itu. “Tapi jadwal dia bentrok dengan acara di TV. Tidak apa-apa, berarti syiar agama dia di TV akan lebih luas,” katanya. Pilihan lagu yang relatif pelan membuat tiap lagu penonton bisa duduk dengan santai. Namun tak jarang ketika lagu mulai berirama kencang terdengar mereka bagai dikomando langsung berdiri dan menari. Seperti saat lagu lama ”Yakinlah” yang aslinya menghadirkan Ely Sunarya sebagai teman duet di lagu ini. Elly Sunarya, menurut Iwan Fals, sudah berhasil keliling Eropa, ”Saya dengar kabar terakhir dia lagi sakit-sakitan,” katanya. Kejadian paling mengharukan terjadi sesaat sebelum Iwan Fals membawakan lagu ”Emak”. Lagu yang dia ciptakan bersama Bagoes AA itu bercerita tentang sosok ibu. Kebetulan sore itu ibunda Iwan Fals ikut hadir menyaksikan pertunjukan di Leuwinanggung. ”Buat saya, ibu itu adalah Tuhan yang kelihatan,” ucapnya lirih yang disambut histeris terikan OI dan Fals Mania sore itu. ”Jangan lupa menukar tiket pertunjukan dengan tajil (makanan ringan pembuka puasa). Habis ini akan akan ada ceramah agama sebentar, nanti dilanjutkan dengan salat berjamaah magrib dengan saya,” kata Iwan Fals yang menutup Konser 3R sore itu dengan lagu ”Doa”. Lagu itu menurut Iwan Fals terinspirasi dari masyarakat di sekeliling rumahnya yang banyak melakukan doa dengan cara mereka sendiri. Namun tujuan mereka tetap sama, yaitu berdoa kepada Tuhan.Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H