MEMANG pantas kiranya alumni Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Andalas (Unand), Frisca Chairunnisa, terpilih sebagai Pemuda Pelopor tingkat Kota Padang, Sumatera Barat. Sebab, di usianya yang masih belia, 24 tahun, Frisca suskes mengembangkan empat usaha bisnis sekaligus di bawah naungan 'Blasta Grup', yang salah satunya bergerak dalam bidang 'kuliner hidroponik' memanfaatkan latar belakang keilmuannya sebagai sarjana pertanian. Selain itu, Frisca juga menggarap bidang usaha pertanian yang dinamai 'Hidroponik Green Farm' dan 'Korean Food Cafe'.
Blasta Hidroponik Green Farm yang dikembangkan Frisca itu berada di pusat keraiaman Kota Padang, persisnya di Jalan Jati ll Nomor 27, di dalam komplek Pendidikan DR. H. Abdullah Ahmad, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Padang Timur. Di 'laboratorium kecilnya' yang didirikan di halaman rumahnya, terdapat beragam sayuran segar yang tumbuh subur.
Hebatnya, di tempat tinggalnya itu juga ada kafe miliknya yang menyediakan beragam makanan dan minuman khas Korea dengan bahan baku mayoritas bersumber dari tanaman Blasta Hidroponik Green Farm miliknya.
Di antara makanan dan minuman khas Korea yang dihidangkan pada tamu-tamu Blasta Cafe adalah kimchi sigae, sejenis sup yang dengan aneka sayuran dan tahu. Rasanya sedikit pedas. Semakin enak jika sup itu dinikmati dengan nasi putih.
Ada lagi ramyeon, mie khas Korea yang memiliki cita rasa pedas dengan kaldu sayuran, kimbab sejenis nasi gulung dengan sayur, telur dadar, sosis, dibalut rumput laut. Kemudian jajangmyeon, semacam mie kacang hitam, mekbokki berupa kue beras pedas, gyeran marisama dengan telur dadar gulung.
Pengunjung dapat menikmati aneka suguhan itu dengan memilihnya pada daftar menu yang disediakan di masing-masing meja pada kafe yang dimanajeri langsung Frisca, gadfis manis berpenampilan imut-imut itu.
Naluri bisnis Frisca sepertinya cukup tajam. Dibukanya pusat perbelanjaan Trans Mart di Padang, Frisca langsung tampil dengan menghadirkan 'Blasta Cafe' di mall tersebut. Bahkan, kata Frisca, dia ditawarkan untuk membuka Blasta Cafe di seluruh Trans Mart se-Indonesia yang belum memiliki suguhan kuliner khas Korea. Namun, Frisca masih pikir-pikir dengan tawaran itu.
"Saya sengaja menampilkan kuliner khas Korea karena makanannya kebanyakan dibuat dari sayuran yang diolah alami tanpa bahan kimia. Itupula yang menjadi salah satu faktor yang membuat masyarakat negara itu cerdas dan sejahtera," ulas Frisca kepada KORAN PADANG, kemarin.
Dia menilai perekonomian Korea Selatan tumbuh pesat sejalan dengan Jepang, Cina,dan Amerika, dipengaruhi oleh pembinaan rumah tangganya dimana sejak usia dini, anak dibiasakan dengan suguhan menu yang alami, seperti sayur-sayuran.
Menurutnya, masakan korea juga sehat dikonsumsi oleh ibu-ibu hamil karena terbuat dari bahan alami dan diolah secara alami juga. "Semoga anak yang dikandung nanti cantik dan cerdas seperti orang-orang Korea. Tentu Allah yang menentukan dan kita hanya berusaha untuk itu," kata Frisca smabil tersenyum.
Disebutkannya, kafe yang dikelolanya itu terus meningkat peminatnya. Bukan dari kalangan anak muda saja, namun pegawai pemerintah dan swasta serta kalangan umum juga menjadi berdatangan ke Blasta Cafe yang buka pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. *