Lihat ke Halaman Asli

Adi Bermasa

TERVERIFIKASI

mengamati dan mencermati

Di Padang, Jalan Evakuasi Tsunami Ditutup Mati

Diperbarui: 20 April 2016   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Jalan yang ditutup mati, berlokasi di Kelurahan Lolong Belanti Kecamatan Padang Utara. Perlu diselesaikan dengan penuh pengertiann antara pihak pemerintah dengan pemilik tanah. (FOTO: DOK PRIBADI)"][/caption]Persoalan lahan benar-benar menjadi salah satu momok dalam pembangunan. Kali ini, pembangunan ruas jalan di Kelurahan Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, menimbulkan kebingungan bagi masyarakat setempat. Lagi-lagi, persoalannya karena pembebasan lahan.

Jalan dari pemukiman warga menuju jalan protokol Khatib Sulaiman yang berada di samping kampus AMIK Indonesia itu saat ini ditutup mati. Warga pun bingung. Padahal, jalan itu sudah dibeton melalui program betonisasi Pemko Padang.

Salah seorang tokoh masyarakat Belanti Lolong, Ruslan, mengatakan jalan itu ditutup oleh pemilik tanah PT Bunga Mas. Akibatnya, masyarakat terpaksa mereka menempuh jalan memutar menuju Jalan Khatib Sulaiman. Ironisnya, jalan yang ditutup itu merupakan jalur evakuasi tsunami bagi warga di kawasan tersebut menuju shelter di Masjid Raya Sumbar.

“Jalan itu sudah dirabat beton oleh Pemko Padang dan kondisinya sangat bagus. Namun sekitar 50 meter pada bagian ujung yang menuju Jalan Khatib Sulaiman masih belum tembus. Sebab belum ada kesepakatan pihak pemerintah dengan pemilik tanah, yaitu PT Bunga Mas yang saat ini dipimpin Roni, putra almarhum H. Edi Irawan yang semasa hidupnya adalah developer perumahan yang terbilang berhasil,” papar Ruslan.

Pimpinan AMIK Indonesia, Rajab M.Pd, saat dihubungi menyebutkan bahwa ditutupnya jalan oleh pihak PT Bunga Mas bisa diatasi kalau pihak pemerintah serius membicarakannya. Untuk itu, katanya, peran lurah, camat, maupun Kabag Pertanahan Pemko Padang sangat diharapkan duduk semeja saling pengertian dengan pihak PT Bunga Mas.

“Kami sudah berpartisipasi menyerahkan tanah pada Pemko Padang yang ada di sepanjang bangunan kampus AMIK, sekitar 100 meter panjang dan lebar sekitar 7 meter. Bahkan, jalan tersebut sudah permanen berupa rabat beton. Hanya saja sekitar 50-60 meter lagi sampai ke Khatib Sulaiman, belum didudukkan oleh Pemko Padang. Saya percaya, pihak PT Bunga Mas bisa saling pengertian dengan pemerintah, asalkan pemerintah punya perhatian serius dalam memecahkan persoalan ini,” ujarnya.

Warga setempat menyebutkan jika jalan tersebut sudah permanen maka akan memberi keuntungan yang sangat banyak. Masyarakat terbantu dan PT Bunga Mas tentu bisa bekerjasama memanfaatkan tanahnya, baik untuk perumahan ataupun untuk lokasi perhotelan karena lokasinya sangat strategis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline