Lihat ke Halaman Asli

Adi Bermasa

TERVERIFIKASI

mengamati dan mencermati

H. Zulkifli Imam Said, Sosok Ulama Miliarder dari Ranah Minangkabau

Diperbarui: 18 April 2016   10:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Plang nama SD Sabbihisma, salah satu unit pendidikan yang dikelola Buya Zulkifli Imam Said"][/caption]

Haji Zulkifli Imam Said adalah ulama tawaddu', rendah hati, dan dekat dengan siapa saja. Kesibukannya luar biasa. Bukan hanya sebagai ulama dengan beragam kegiatan pengajian, dakwah, dan muzakarah yang dilakukannya, namun Beliau juga memimpin lembaga pendidikan Islam Sabbihisma dengan jumlah santri ribuan orang. Mulai dari tingkat taman kanak-kanak (TK) sampai SLTA.

Dalam usaha bisnis yang dijalaninya, Buya Zulkifli -- demikian Beliau biasa dipanggil -- punya tiga unit toko ‘Pembangunan & Co’. Usaha yang bergerak di bidang material bangunan itu terbilang banyak pelanggannya di Kota Padang.

Beliau juga terus membangun pertokoan sistem 'ruko' di Padang. Sudah banyak pertokoan dibangun Buya Zulkifli di berbagai lokasi strategis di Kota Padang yang semuanya memanfaatkan dana pribadi tanpa ada sepeserpun suntikan modal perbankan.

Di bidang kesehatan, Buya Zulkifli yang usianya saat ini sekitar 70 tahun juga menggerakkan pengobatan herbal melalui 'Rumah Sehat' yang didirikannya di berbagai lokasi di Padang, Bukittinggi, dan Batusangkar. Rumah sehat itu sampai saat ini sudah berdiri sebanyak enam unit.

Buya Zulkifli yang pernah dinobatkan Menteri Agama RI sebagai 'kelurga sakinah' nasional dari Sumatra Barat beberapa waktu lalu itu juga punya peternakan sapi yang selalu panen saat Idul Adha (Qurban). Sehingga, sangat pantas rasanya dengan segala keberhasilan itu, Beliau disebut sebagai miliarder dari Ranah Minangkabau.

Buya Zulkifli juga aktif menulis. Sampai saat ini dia memimpin rubrik 'tasbih' di Harian KORAN PADANG. Beliau merupakan satu-satunya ulama di Sumatra Barat tulisannya selalu muncul secara rutin di suratkabar harian.

Dalam kesehariannya, Buya Zulkifli tampil biasa-biasa saja. Wwajahnya selalu cerah. Tidak pernah muncul kepanikan atau kepusingan meski dia langsung terjun memimpin pesantren dan tinggal bersama santrinya. Pukul 04.00 WIB dinihari, Buya Zulkifli sudah bangun dan mengomandoi santrinya melakukan ibadah shalat malam disusul Shalat Shubuh. Begitu setiap hari.

Udara Subuh sepertinya memberi kesehatan luar biasa pada Buya Zulkifli Imam Said. Beliau tidak pernah terdengar sakit dan dirawat. Allah memberikan nikmat luar biasa pada Buya Zulkifli.

Setelah santrinya pada pagi itu belajar, Buya Zulkifli kemudian mengontrol beragam jenis usahanya dengan menyetir mobil sendiri. Ditinjaunya pertokoan Pembangunan & Co di Tabing, Jalan Jhoni Anwar, dan Jalan S. Parman Lolong. Begitu juga rumah sehatnya yang tersebar di berbagai lokasi di Padang. Siangnya sebelum Zuhor, Beliau sudah kembali berada di pesantren mengawasi guru dan murid dalam mengajar dan belajar.

Istimewa dalam bisnis yang dijalaninya, Buya Zulkifli tidak memakai dana perbankan dalam mengembangkan usahanya, kecuali pada lima tahun awal dia mulai merintis bisnis. Meski demikian, dana bisnis pertokoan dan usaha lainnya tetap disimpan di bank. Sebab, katanya, menyimpan dana di bank keamanannya sangat terjamin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline