Lihat ke Halaman Asli

Ganjar Nginceng Wong Meteng

Diperbarui: 20 Februari 2023   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada Oktober 2022, Ganjar Pranowo diundang menjadi pembicara dalam lokakarya di Sulawesi Barat terkait strategi percepatan penurunan stunting.

Keberhasilannya menurunkan stunting di Jawa Tengah, membuat PJ Gubernur Sulawesi Barat Akbar Malik dan jajarannya meminta langsung Ganjar Pranowo untuk membagikan pengalamannya mengatasi persoalan itu.

Secara statistik, angka stunting di Jawa Tengah memang terus mengalami penurunan. Pada 2019 misalnya, angka Jawa Tengah masih sama dengan nasional, yakni sebesar 27 persen. Namun pada 2021 Jateng berhasil melampauinya menjadi 20,9 persen. Selanjutnya pada  2022, angkanya pun kembali berkurang menjadi hanya 17,4 persen.

Sementara untuk angka stunting di Provinsi Sulawesi Barat sendiri mencapai 33,8 persen. Angka tersebut juga menempatkan Sulbar di posisi kedua provinsi dengan stunting tertinggi di Indonesia setelah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Karena kondisi itulah, Gubernur Ganjar Pranowo kemudian diminta untuk membagikan tips dan strateginya dalam mengatasi stunting di Jateng agar bisa diterapkan di Sulbar.  Saat itu, Ganjar menjabarkan bahwa penurunan stunting yang diperlukan adalah data, treatmen, dan kolaborasi.

Menariknya, di Jawa Tengah, Ganjar mengemas tiga komponen penting ini dalam satu program yang dikenal dengan sebutan "Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng" atau 5 NG. Program ini bukan hanya menurunkan angka stunting, namun juga membuat angka kematian ibu dan bayi menurun drastis.  

Lalu Apa Itu Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng?

Dalam bahasa Indonesia, nginceng wong meteng bisa diartikan mengintip orang hamil. Artinya, Ganjar mengajak masyarakat dan para petugas kesehatan yang ada di desa-desa untuk lebih memperhatikan ibu hamil. Itulah napas utama program ini, melindungi dan memberikan rasa aman pada ibu hamil.

Dengan cara itu Pemprov Jateng mengetahui data jumlah kehamilan, sehingga mudah dalam melakukan pengawasan. Para ibu hamil ini mendapat pengawasan dari mulai kondisi kesehatannya hingga memastikan asupan gizi mereka.

Program ini pertama kali diterapkan menyeluruh sejak 2016. Untuk mensukseskannya, Ganjar melibatkan banyak unsur. Mulai dari dinas, puskesmas, bidan-bidan desa, hingga elemen masyarakat. Dengan demikian kondisi ibu hamil dan bayi yang ada di dalam kandungannya benar-benar diperhatikan hingga masa kelahiran tiba.

Kita tahu masalah stunting atau perawakan pendek akibat gangguan pertumbuhan, adalah masalah yang erat kaitannya dengan nutrisi sejak bayi masih berada dalam kandungan. Dengan perhatian yang intens ini, permasalahan tersebut bisa teratasi. Lebih jauh lagi, berkat sentuhan ini, resiko kematian maternal dan neonatal di Jawa Tengah juga berkurang drastis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline