Lihat ke Halaman Asli

Adib Abadi

TERVERIFIKASI

Eklektik

Menyelaraskan Visi, Prabowo-Gibran dan Masa Depan Indonesia

Diperbarui: 17 Oktober 2024   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prabowo Subianto, menyapa pendukungnya seusai merayakan unggulnya Prabowo-Gibran dalam hitung cepat di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). (Foto: KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA)

Dalam hitungan hari, Indonesia akan memasuki babak baru dengan dilantiknya Prabowo Subianto sebagai Presiden dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden. 

Momentum ini menjadi perhatian besar, bukan hanya karena perubahan pemerintahan, tetapi juga karena ekspektasi tinggi terhadap bagaimana transisi ini akan berjalan. 

Akankah pemerintahan baru mampu melanjutkan pencapaian Jokowi-Ma'ruf sekaligus membawa pembaruan yang dijanjikan?

Prabowo, dengan langkah strategisnya, telah membentuk Tim Gugus Tugas Sinkronisasi untuk memastikan proses transisi berjalan mulus. 

Langkah ini penting secara administratif dan memberikan pesan politik yang kuat: Prabowo siap bekerja sejak hari pertama setelah dilantik. 

Menurut laporan Kompas.com (01/06/2024), tim ini dibentuk dengan tujuan menyelaraskan program-program baru Prabowo dengan kebijakan pemerintahan sebelumnya. 

Program-program prioritas Jokowi, seperti pembangunan infrastruktur, diharapkan tetap berlanjut dan mendapat dukungan penuh dari kabinet baru.

Tantangan Sinkronisasi Kebijakan: Melanjutkan atau Merevisi?

Meskipun ada kesepakatan untuk menjaga kelanjutan proyek-proyek besar, pertanyaan utamanya adalah bagaimana Prabowo akan menyeimbangkan visi politiknya dengan warisan kebijakan Jokowi. 

Kebijakan Indonesia Maju, yang menekankan pembangunan infrastruktur dan industrialisasi, menjadi inti dari pencapaian pemerintahan Jokowi. 

Di sisi lain, Prabowo datang dengan janji besar soal kemandirian pangan dan peningkatan pertahanan nasional, yang mungkin menuntut alokasi anggaran dan perhatian lebih besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline