Lihat ke Halaman Asli

Adib Abadi

Eklektik. Maverick. Freetinker.

Menjaga Asa di Tengah Riuh: Indonesia U-20 dan Jalan Panjang Menuju Piala Asia 2025

Diperbarui: 28 September 2024   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: antaranews.com


Di bawah langit Jakarta yang redup, riuh rendah suara suporter menggema di Stadion Madya Gelora Bung Karno. 

Pada malam yang penuh harapan itu, Timnas Indonesia U-20 kembali menunjukkan taringnya. Kemenangan atas Timor Leste 3-1 membuat langkah mereka semakin pasti di puncak klasemen Grup F kualifikasi Piala Asia U-20 2025.

Ini bukan sekadar kemenangan biasa; di balik setiap gerakan, ada sejarah panjang, pengorbanan, dan harapan besar yang menggantung di pundak anak-anak muda ini.

Sepak bola memang sederhana. Satu tim berusaha memasukkan bola ke gawang lawan lebih banyak dari tim lainnya. Namun, di Indonesia, sepak bola adalah lebih dari sekadar olahraga. Ia adalah jantung yang berdetak kencang, denyut nadi bangsa, sesuatu yang melampaui batas-batas lapangan dan merasuk dalam keseharian kita.

Jika Anda berjalan di sepanjang gang sempit kota-kota besar, di sana ada anak-anak yang bermain sepak bola di bawah terik matahari, tanpa sepatu, hanya berbekal impian. Impian yang suatu saat akan membawa mereka ke lapangan hijau yang lebih besar, seperti yang kini dijalani Jens Raven dan kawan-kawannya.

Meniti Jalan Menuju Puncak

Jens Raven adalah contoh terbaik dari mimpi itu. Pemuda yang berlari cepat di sayap kiri, melewati pemain belakang lawan dengan mudah, mencetak gol dengan kepercayaan diri yang membara. Namun, perjalanan Jens dan Timnas U-20 menuju puncak klasemen Grup F bukanlah perjalanan mudah. Ini adalah hasil dari proses panjang---seperti tanaman yang butuh waktu untuk tumbuh, begitu pula dengan talenta muda sepak bola Indonesia.

Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri yang dikenal tegas dan disiplin, telah menanamkan mentalitas juara dalam tim ini. Setiap hari, mereka dilatih dengan metode latihan yang intens, menekankan pentingnya kesabaran dan kerja keras. Di lapangan, tak ada satu pun pemain yang diberi ruang untuk bersantai.

"Kita di sini bukan untuk main-main. Kita di sini untuk menang," begitu pesan Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri di setiap sesi latihan. Dan itu terlihat jelas di setiap pertandingan.

Ketika Jens mencetak gol pertama melawan Timor Leste, wajah para pemain muda Indonesia dipenuhi dengan kebanggaan, namun tetap tenang.

Mereka tahu, ini baru permulaan. Dua kemenangan belum cukup. Masih ada Yaman yang harus dikalahkan untuk memastikan tempat di putaran final Piala Asia U-20 2025 di China.

Namun, malam itu di Jakarta, mereka menikmati momen sejenak, sebelum kembali ke realitas bahwa perjalanan masih panjang.

Lebih dari Sekadar Angka di Klasemen

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline