tak terasa waktu sudah berlalu 7 bulan. diawal desember 2009 kita bertemu tak saling kenal. diawal desember 2009 kita bingung, akan dibawa kemana arah kita. diakhir november 2009 tepatnya hari senin ku di telp oleh ust. Khoirul Umam bahwa besok ku harus berangkat menuju jawa timur. kala itu aku masih ragu untuk berangkat sebab ku belum begitu kenal dengan Program Kaderisasi Ulama. memang program tersebut pernah terdengar di telinga tetapi tidak begitu jelas, maka akhirnya ku di paksa untuk berangkat dihari itu juga. tanpa bekal persiapan ku hanya membawa uang 500 ribu dan 4 potong pakaian kulangkahkan kaki menuju jawa timur. aku kira program ini hanya satu atau dua minggu saja tetapi tak kusangka program ini memakan bulan. sesampai ku di kantor PKU-CIOS ku disambut seorang staff asal Bengkulu, beliau menerangkan tentng program ini. disaat itu pula ku kaget, ternyata program ini tak seperti yang kubayangkan. pada waktu itu staf PKU mengatakan program ini akan memakan 6 bulan. tetapi karena tekad ku sudah bulat untuk mengikuti program ini maka aku berusaha untuk mengikuti segala program ini. dihari pertama ku sedang meraba-raba dan mereka-reka akan dibawa kemana kami di PKU ini. di minggu pertama kami 14 orang didik dalam workshop tentang pemikiran kontemporer. di awal bulan ku belum begitu jelas bisa menangkap program ini, tapi alhamdulillah karena setiap hari kami di paksa baca buku, diskusi dan menulis akhirnya di bulan kedua kami 14 orang sedikit paham tentang tantangan pemikiran islam kontemporer pada saat sekarang. di bulan ketiga kami di beri tugas untuk menulis dan mengkaji beberapa pemikiran dan akhirnya dari 14 orang tersebut menemukan beberapa judul dan permasalahan untuk jadi bahan tulisan. diataranya adalah : 1. Ahmad Adib Musthofa utusan Banten menulis tentang Peta Paham Pluralisme Agama di Indonesia 2. Rahmin utusan Lombok menulis tentang Millah Ibrahim 3. Lilik Musrsito utusan Solo menulis tentang Humanisme dan konsep Maslahah dalam Islam. 4. Akhmad Muamar utusan Jakarta menulis tentang Problem HAM Universal 5. Dafie Muharrom utusan Bandung menulis tentang Kritik metodologi tafsir Hasan Hanafi 6. Iskandar Zulkarnaen utusan Bogor menulis tentang Kajian Kritis Qiroah dalam Al-Qurana perspektif Orientalis 7. Mardavi utusan Solo menulis tentang Konsep Takwil dalam Islam 8. Abdul Mujib Utusan Solo menulis tentang Konsep Makna dalam Penafsiran 9. Anwar Ma`rufi utusan Kebumen menulis tentang Konsep Tanzil Al-Quran milik Muhammad Arkoun dan Az-zarkoni 10. Abdurrohman Sobari utusan solo menulis tentang Poligami dalam pandangan kaum Liberal dan Ulama 11. Muh. Haekal hakim utusan Lombok menulis tentang konsep kesetaraan dan keserasian dalam al-Quran 12. Munir utusan solo menulis tentang Problem Relasi gender kaum feminis 13. Abdullah khusaini utusan Bogor menulis tentang kritik terhadap konsep keluarga kaum feminis 14. Mudzakkir utusan solo menulis tentang analisis bangunan wacana lesbianisme kaum feminis alhamdulillah 14 orang telah menyelesaikan tugasnya masing-masing dan mulai tanggal 14 juni 2010-23 juni 2010 mereka berangkat menuju Jakarta dan mempresentasikan di wilayah jakarta, Depok, Bandung. diantaranya mereka mempresentasikan di universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Negeri Jakarta di pondok pesantren Darunnajah jakarta, dll kemudian pada tanggal 24 juni 2010 sampai tanggal 2 juli 2010 mereka mempresentasikan peneletiannya ke wilayah jawa timur. diantaranya adalah di sekolah tinggi agama lukmanul hakim surabaya, Universitas Airlangga surabaya, Universitas Brawijaya dan di Istitut studi islam Darussalam ponorogo. kini telah 7 bulan lewat program kaderisasi ulama yang diadakan CIOS. mereka kini diterjunkan ke masyarakatnya masing-masing untuk membendung pemikiran liberalisme, sekulerisme, pluralisme yang terjadi di indonesia. mereka ditugaskan untuk membentuk lingkungan belajar dan membentuk kajian-kajian keilmuan serta membuat link dan komunitas keilmuan. hal ini dilakukan untuk menggapai toward islamic civilization yang menjadi semboyan PKU 3 CIOS Gontor. SELAMAT BERJUANG KAWAN, PERKENALKAN YANG BENAR ITU BENAR PADA MASYARAKAT, PERKENALKANLAH YANG SALAH ITU SALAH TUNJUKKAN BAHWA ISLAM MEMILIKI TRADISI SENDIRI. PERKENALKAN KEPADA MASYARAKAT BAHWA HERMENEUTIKA MEMILIKI PROBLEM METODE, PLURALISME ADALAH SENJATA PEMUSNAH MASAL UMAT BERAGAMA. DIMANA KAKI BERPIJAK DISANALAH TANGGUNG JAWAB KITA TERHADAP ISLAM....[gallery]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H