Lihat ke Halaman Asli

Adi Assegaf

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Bila Abang Sayang, Tunda Pulangnya Dulu, Jangan Hadirkan Virus ke Desa

Diperbarui: 3 April 2020   17:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bilik Disinfektan Untuk Masyarakat Luar Yang Datang Ke Desa Dok.Pri

Wabah Virus Covid-19 yang melanda dunia ini semakin hari jumlah penderitanya semakin bertambah. Di Negara Indonesia sendiri data yang telah terkonfirmasi pada hari kamis sore kemarin.

Sedikitnya ada 1.790 orang terinfeksi,  170 orang meninggal, 1,508 orang dirawat dan 112 orang dinyatakan sembuh. Data tersebut tersebar di 19 provinsi dan yang paling banyak jumlah orang terinfeksinya adalah di Jakarta dengan jumlah 897 orang.

Gubernur Jakarta Anis Baswedan juga telah memperpanjang status tanggap darurat diwilayahnya yang mulanya berakhir pada tanggal 4 april 2020 kini diperpanjang hingga 19 april 2020. Ini diambil lantaran jumlah penderita covid-19 semakin bertambah.

Pengecekan suhu badan pada pemudik dok.pri

Anis pun mengharapkan agar masyarakat Jakarta jangan pulang kampung apalagi bila orang tersebut berstatus orang dalam pemantauan.

Hal senada juga dilakukan pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) yang mengeluarkan SE Menpan RB no 36 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Berpergian Keluar Daerah atau Mudik Bagi ASN Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19.

Bahwa semua Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak boleh mudik ke tempat asalnya untuk menghindari penyebaran covid-19.

Namun yang terjadi di lapangan sangatlah berbeda. Kita masih melihat beberapa orang yang masih hilir mudik ke Jakarta meskipun Ibu Kota Jakarta saat ini sudah menjadi zona merah.

Penyemprotan Disinfektan Ke Rumah Warga Dok.Pri

Di Kabupaten Brebes sendiri pada tanggal 29 maret 2020 setidaknya terdapat 20.928 pemudik yang datang dari Jakarta ke kampung halamannya di Kabupaten Brebes. Bahkan ada 1 Kecamatan ada yang kedatangan pemudik hingga mencapai 923 orang.

Mereka yang pulang ke kampung halamanpun bukan tanpa alasan. Dengan adanya sosial distancing dan anjuran untuk tetap dirumah membuat mereka yang mempunyai usaha di Jakarta bingung harus melakuka apa?

Usaha dan omset mereka turun drastis. Mereka juga tidak tahu sampai kapan keadaan ini akan pulih kembali. Akhirnya mereka memilih untuk pulang kampung atau mudik. Daripada beban pengeluaran di kota yang banyak sementara pemasukan tidak ada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline