Jumlah penderita akibat wabah virus corona setiap hari jumlahnya semakin bertambah. Jumlah Pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) di rumah sakit dan puskesmas juga bertambah. Hal ini tentunya menimbulkan ke khawatiran dan keresahan di masyarakat.
Berbagai upaya dilakukan oleh semua lapisan organisasi masyarakat dan pemerintah untuk membantu dan menghentikan laju penyebaran virus corona dari mulai melakukan sosialisasi keliling kepada masyarakat tentang pentingnya tetap dirumah saja dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Penyemprotan Disinfektan di mushola, masjid, sekolah, pasar, jalan protokol dan lain sebagainya juga sudah banyak dilakukan hingga pembagian hand sanitizer dan masker kepada masyarakat juga sudah banyak yang melakukan. Semua dengan satu tujuan mulia yaitu memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Namun akhir-akhir ini untuk alat pelindung diri seperti masker sangat sulit dicari. Kalaupun ada harganya sangat tinggi dan masker tersebut hanya sekali pakai.
Padahal masker itu sendiri tidak hanya untuk mengurangi penyebaran virus atau bakteri bagi orang yang sedang sakit, tetapi juga melindungi dari polutan udara atau bahan kimia yang merugikan tubuh.
Berawal dari kelangkaan masker dipasaran inilah beberapa masyarakat kini mencoba membuka peluang usaha dengan membuat masker dari bahan katun. Masker tiga lapis dari bahan katun yang dibuat oleh ibu-ibu perumahan ini kualitasnya juga tak kalah bagusnya dengan masker yang ada dipasaran.
Beberapa penjahit dari Desa Slatri, Desa Ketanggungan, Desa Tanjung sari, Desa Sirampog Kabupaten Brebes ini telah mengisi kegiatan stay at home dengan memproduksi masker yang sudah banyak dipesan oleh banyak orang.
Penjahit-penjahit tersebut telah di koordinir sebelumnya jadi mereka para penjahit hanya membuat saja/menjahit saja karena desain dan sebagainya itu dari koordinatornya. Setelah dijahit dan selesai nanti koordinator ini yang akan membantu memasarkan produk maskernya.
Itulah salah satu peluang yang bisa diambil dari musibah corona yang sedang terjadi saat ini. Di saat semua harus stay at home mereka bisa menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan dapur tetap bisa ngebul.
KBC - 03
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H