Lihat ke Halaman Asli

Adi Assegaf

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Peran Vital Perempuan Pembutik Bawang Merah di Brebes

Diperbarui: 11 Maret 2020   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembutik sedang berada di sawah (Dok.pri)

"Peran pembutik sangat vital, meskipun ada mesin canggih namun keberadaan mereka tetap belum tergantikan."

Ketika kompasianer datang ke Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah, pasti akan teringat dengan Telor Asin, Sate Blengong dan Bawang Merahnya. Bawang merah dari Brebes ini sudah terkenal se Indonesia, karena selain kualitasnya yang tak terbantahkan, Kabupaten Brebes juga sebagai penyuplai kebutuhan bawang merah nasional.

Ada sisi lain dari bawang merah Brebes ini sebelum bawang merah ini sampai ke perusahaan-perusahaan atau ke pasar-pasar tradisional yang ada diseluruh jabotadebek, yaitu jasa para pembutik bawang merah.

Pembutik sedang menunggu untuk berangkat kerja (dok.pri)

Setiap hari mulai pukul 7 pagi bersamaan dengan anak-anak berangkat sekolah, sekerumunan ibu-ibu yang menggunakan pakaian khas dengan atasan baju serta bawahan menggunakan tapih dan topi caping ikut berangkat juga menunggu di pasar bawang.

Mereka itulah perempuan-perempuan yang sering disebut dengan pembutik bawang merah. Perempuan yang bekerja sebagai buruh cabut dan petik yang bertugas mencabut akar bawang merah yang masih menempel di umbi bawangnya dan memetik bawang merah yang sudah busuk atau tidak layak konsumsi

Pembutik sedang beraksi (dok.pri)

Bila ditanya peran perempuan pembutik ini apa? Bayangkan saja tidak ada mereka para juragan atau sebutan untuk para pedagang bawang merah yang memperkerjakan mereka akan kesulitan melakukan penjualan dan mengirim bawang merah ke pembeli atau ke perusahaan serta pasar-pasar tradisional karena bawang merahnya masih kotor.

Bila bawang merah yang hendak dijual ke pembeli masih banyak akar dan tanah yang menempel, serta masih ada bawang merah yang busuk lantaran bawangnya terlalu pengap akan berpengaruh pada harga dan kontrak kerjasama dengan perusahaan yang telah meminta untuk dikirim setiap bulannya.

Selain membantu para juragan bawang merah, pembutik ini juga membantu para petani bawang merah saat panen tiba dan saat musim tanam bawang merah tiba. Pekerjaan ini sudah lama menjadi tugas para perempuan-perempuan pembutik ini. 

Jadi jelaslah peran mereka sangat vital, meskipun ada mesin canggih namun keberadaan mereka tetap belum tergantikan.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Beberapa desa di wilayah Brebes pantai utara adalah Desa Pesantunan, Klampok, Keboledan, dan Kupu. Di desa ini masih banyak ditemukan perempuan-perempuan yang bekerja menjadi pembutik bawang merah bahkan mungkin hampir sebagian pekerjaan perempuan di desa tersebut. 

Kebiasaan butik ini juga menjadi pekerjaan turun-temurun yang dilakukan oleh beberapa keluarga.

Kegiatan butik ini dilakukan dari pukul 7 pagi hingga pukul 5 sore, bisa berada didalam ruangan atau berada dilapak bawang merah milik para juragan. Para pembutik ini diberikan uang makan sebesar Rp. 5 ribu dan uang lelahnya sebesar Rp. 70 ribu.

Pembutik yang berada dilapak bawang merah (dok.pri)

Bila musim panen bawang merah tiba, aktivitas butik ini selalu ramai, karena panen melimpah. Namun bila musim bawang ini sudah lewat kegiatan butik ini tetap ada tapi hanya para pembutik yang sudah menjadi langganan para juragan lapak bawang merah. Sementara pembutik yang lain tidak melakukan aktivitas butik seperti biasanya.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Ini biasanya terjadi pada pembutik yang baru, mereka biasanya mengambil profesi ini karena desakan ekonomi ingin membantu suami. Sehingga mereka belum dikenal oleh para mandor yang biasanya mencari pembutik untuk membantu para juragan lapak bawang merah, yang bawangnya biasa dikirim ke luar kota.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline