Popularitas Pantai Tulamben yang berada di ujung timur Pulau Bali tidak hanya terbatas di tanah air tetapi juga ke seluruh dunia. Setiap hari setidaknya ratusan wisatawan dari berbagai penjuru dunia datang ke Pantai Tulamben. Tetapi kebanyakan mereka data untuk satu tujuan khusus, menyelam. Perairan di sekitar Tulamben memang memiliki terumbu karang yang sangat indah, apalagi ditambah dengan adanya reruntuhan kapal perang yang karam puluhan tahun lalu dan sekarang menjelma menjadi rumah bagi kian bewarna-warni dan berbagai biota laut lainnya. Jika di kebanyakan tempat lain penyelam biasanya diangkut perahu ke tengah laut, di Tulamben penyelam cukup berjalan turun dari pantai. Tentu ada juga titik-titik penyelaman lain yang harus dicapai dengan berperahu dulu. Kebanyakan wisatawan yang tidak tertarik dengan aktivitas yang satu ini memilih untuk tidak berkunjung ke Pantai Tulamben. Biasanya ada dua alasan utama, pertama karena mereka tidak tertarik untuk menyelam sementara Tulamben dikenal sebagai tempat menyelam, kedua karena jaraknya yang dianggap terlalu jauh. Memang untuk mencapai Tulamben yang berjarak sekitar 100 km dari kawasan Kuta diperlukan waktu setidaknya 2 jam berkendara. "Ngapain jauh-jauh kesana, cuman nyari pantai kan dimana-mana juga sama, udahlah di Kuta aja", begitu komentar salah satu wisatawan asal Jakarta yang sempat saya tanya mengapa dia tidak tertarik untuk berkunjung ke Tulamben. Sebetulnya seharusnya dia juga bertanya pada dirinya sendiri, kenapa harus jauh-jauh terbang ke Bali. Kalau pantai dimana-mana sama, ya sudah ke Ancol saja.
Pantai Tulamben berbeda dengan pantai-pantai lain di Bali, mungkin juga di daerah wisata lain. Pantai yang landai ini tidak berpasir, tetapi diselimuti batu-batu dengan besar bervariasi antara seukuran telur ayam sampai seukuran kepalan tangan. Batu-batu ini tidak licin apalagi tajam, karena itu tetap nyaman di kaki. Jika kebanyakan pantai lain cenderung panas dengan terik matahari dan sulit mendapat tempat berteduh, di sepanjang tepi Pantai Tulamben ini berjejer pohon-pohon besar yang menaungi pantai, bahkan sampai ke bibir air. Suasana teduhnya itu membuat kita nyaman berlama-lama di pantai ini. Sementara itu airnya sangat tenang. Yang disebut ombak disini hanya riak-riak kecil saja. Kombinasi antara air yang tenang dan permukaan yang diselimuti batu ini membuat air disini sangat jernih. Aman dan nyaman untuk berenang ataupun sekedar berendam dan bermain air. Meskipun tidak bisa bermain pasir, anak-anak pasti sangat menikmati suasana pantai ini.
Di kawasan ini selain Pantai Tulamben ada banyak pantai-pantai lain. Meskipun ada benerapa hotel di seputaran Tulamben, Pantai Amed merupakan pilihan yang lebih menarik untuk bermalam. Disana ada banyak pilihan akomodasi, dari hotel murah sampai resort mewah, bahkan villa pribadi. Restoran dan fasilitas-fasilitas lain juga lebih banyak. Untuk mencapai Amed hanya perlu sekitar 15 menit berkendara. Sebelumnya ada baiknya mampir ke Pantai Tukad Abu. Sama-sama sepi, tapi Pantai Tukad Abu ini berpasir. Bagi anda malas karena jarak, singkirkan jauh-jauh rasa malas itu. Karena sepanjang perjalanan anda akan dihibur oleh banyak tempat wisata menarik dan panorama yang indah. Kebanyakan wisatawan tidak bisa mencapai Tulamben dalam waktu 2 jam karena berhenti di sana-sini dulu. Ujung-ujungnya biasanya setidaknya habis sekitar setengah hari atau bahkan sehari penuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H