Kabar baik datang dari negeri ginseng Korea Selatan. Tanggal 16 Januari 2024 yang lalu, salah satu klub di liga utama negara itu, Suwon FC, merekrut bek kiri timnas Indonesia, Pratama Arhan. Suwon berada di peringkat 11 pada musim 2023 lalu.
Tim asal Korea Selatan itu bahkan memilih Bali sebagai tempat pemusatan pelatihan jelang liga dimulai. Arhan akan bergabung usai perhelatan Piala Asia 2023 di Qatar yang kini sedang berlangsung.
Kalau ada pemain timnas kita dikontrak klub luar negeri, sudah pasti animo warga kita tinggi. Salah satunya terlihat dari penambahan pengikuti akun media sosial klub tersebut.
Waktu Egy Maulana Vikri direkrut Lechia Gdansk di Liga Polandia, jumlah pengikut akun Instagram klub itu meroket.
Demikian juga kala Egy pindah di klub Slovakia, FC Vion Zlate Moravce. Sama saja.
Antusiasme warga Indonesia tinggi. Sayang, tidak diimbangi dengan kepercayaan klub atau pelatih memberikan jam bermain lebih banyak kepada Egy.
Hal yang sama juga terjadi kala kapten timnas Indonesia Asnawi Mangkualam Bahar, putra pemain legendaris PSM, Bahar Muharam, direkrut Jeonnam Dragons FC yang main di K-League 2, Korea Selatan. Juga nasib akun media sosialnya sama, dibanjiri pengunjung dan di-follow orang Indonesia.
Kini, Suwon FC mengikuti jejak klub lainnya merekrut pemain kita, Pratama Arhan. Saya mencatat setidaknya ada tiga alasan kuat mengapa Suwon mau merekrut Arhan.
Pertama, kualitas
Tentu yang utama adalah kualitas. Permainan Arhan tentu sudah banyak di media sosial YouTube.
Bagaimana bek andalan itu bekerja, mengintersep serangan lawan, melakukan blok, penetrasi membantu lini depan, melepas umpan silang, dan melakukan lemparan ke dalam.