Saya hadir ketika malam penglepasan 103 mahasiswa dari 59 kampus se-Nusantara akhir Januari lalu di kampus Universitas Teknokrat Indonesia. Kebetulan dengan Teknokrat, media yang saya kelola ada kerja sama pemberitaan. Biasanya, jika tidak saya, seorang teman reporter yang datang untuk melakukan liputan.
Hubungan dengan Teknokrat bukan relasi biasa. Rektor kampus ini, Nasrullah Yusuf, adalah dosen saya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Saya mengikuti dua mata kuliah beliau ketika kuliah. Yang pertama manajemen pemasaran, yang kedua kewirausahaan.
Pak Nasrullah punya dua anak yang semuanya alumni SMAN 2 Bandar Lampung, satu almamater dengan saya. Putri sulungnya, Dewi Sukmasari, bahkan satu angkatan dengan saya. Kami juga sama-sama di OSIS. Saya ketua umum, Dewi anggota bidang.
Anak kedua Pak Nasrullah, Mahathir Muhammad, adik kelas. Dua tingkat di bawah kami. Saat dia masuk SMA, pas saya ketua umum OSIS-nya.
Kenal baik sampai dengan sekarang. Kebetulan pula mereka waktu studi S-1 juga di fakultas tempat ayah mereka mengajar.
Suasana penglepasan meriah malam itu, akhir Januari 2023. Program pertukaran mahasiswa merdeka berdurasi Agustus sampai dengan Desember 2022. Saya mengikuti beberapa aktivitas mereka untuk bahan berita di web yang saya kelola: wartalampung.id.
Para mahasiswa unjuk kebolehan. Mereka bikin tampilan di video betapa mereka bangga bisa ikutan program ini. Wabilkhusus di Universitas Teknokrat Indonesia, kampus swasta yang relatif baru tapi sarat prestasi.
Robotik dan bahasa Inggris jadi keunggulan komparatif kampus ini. Selain tentunya sarat prestasi juga di bidang seni, budaya, dan olahraga.
Sebanyak 103 mahasiswa itu punya kesan mendalam terhadap program ini. Mereka sukacita menjalaninya. Malam penglepasan itu seolah menjadi bukti.
Semua tampil dengan baik. Ada yang menyanyi, bermain koreografi, dan lainnya. Pak Nasrullah sampai melupakan tidak enak badannya untuk menyanyi bersama mereka.