Dulu waktu awal-awal suka menulis ke koran dan terima honor awal tahun 2000-an, kala Ramadan datang, saya senang sekali. Musababnya, ada banyak tema yang bisa ditulis sebagai bahan tulisan.
Mulai dari esensi puasa, kedermawanan sosial, zakat fitrah, tradisi mudik, pengaturan lalu lintas saat mudik, esensi Idulfitri, menjaga amal, inflasi selama Ramadan, dan lainnya.
Sejak sebulan sebelum Ramadan, saya sudah tulis ide-ide itu di papan tulis di kamar. Saban hari mempersiapkan tulisan itu.
Maka, ketika Ramadan datang, saya sudah siap dengan beragam tulisan. Memang tidak semua dimuat. Namun, setiap pekan ada saja tulisan yang dipublikasikan koran.
Ditabung sebulan, jelang Lebaran honor diambil. Lumayan, anggap dapat THR karena belum bekerja kantoran.
Karena dua hari lagi Ramadan, tentu buat kompasianer penting menjaga ritme menulis ini. Saya ingin memberikan tips yang memang sejak dulu saya lakukan.
Jadi, tips ini bukan sekadar kiat-kiatan yang tak jelas sanadnya. Saya menghindari betul memberikan kiat yang hambar, asal-asalan, dan belum terbukti khasiatnya.
Supaya selama Ramadan kita bisa tetap produktif menulis, inilah saran saya.
Kesatu, rutin membaca berita
Bagaimana mungkin kita mau menulis tapi miskin informasi. Bagaimana mau menghasilkan karya kalau tak punya bahan bakunya. Bagaimana hendak piawai menyusun kata dan kalimat kalau kita miskin diksi dan kosakata.
Oleh sebab itu, gunakan gawai dengan baik. Gunakan kuota internet dengan bijak. Bukalah media massa arus utama untuk mendapatkan informasi terkini yang boleh jadi menarik untuk kita tanggapi dalam tulisan.