Soal bekerja di media massa, saya punya pengalaman lumayan banyak. Sepuluh tahun masa hidup bekerja di koran tertua di Lampung namanya Lampung Post.
Di sini meniti "karier"dari korektor bahasa, asisten redaktur bahasa, sampai asisten redaktur kompartemen umum. Pernah juga lama ditaruh di kanal daring dan edisi minggu.
Sambil bekerja di situ, saya sesekali mengirim berita untuk KBR68H. Kurang lebih tiga tahun melakukan "selingkuh kerjaan" karena butuh uang buat tambahan. Pernah pula kurang lebih setahun ambil kerjaan sampingan sebagai editor di sebuah tabloid politik lokal.
Usai sepuluh tahun, saya berhenti. Kemudian masuk ke web lokal yang dikelola senior saya selama sepuluh bulan.
Lalu lima tahun ikut mendirikan sebuah web lokal dengan saham senilai zakat fitrah. Pemilik tapi tidak penuh.
Sampai kemudian dalam dua tahun terakhir saya mengelola web sendiri. Tenaga kerja minimalis dengan niat hasilnya maksimalis.
Urusan berhenti bekerja atau resign, setidaknya saya sudah ada pengalaman beberapa kali. Karena itu, saya hendak membaginya di sini. Siapa tahu ada manfaat. Kalau tidak ada manfaat, setidaknya tidak merugikan.
Alasan orang berhenti kerja itu banyak. Saya coba dedahkan beberapa dalam poin per poin. Ini saya sajikan berdasarkan pengalaman pribadi dan beberapa teman. Kenapa orang bisa memutuskan berhenti?
Pertama, suasana kerja tidak nyaman
Nyaman dalam bekerja itu penting. Meski banyak tekanan, kalau suasana mendukung, pasti bisa dikerjakan dengan baik.
Di mana-mana orang bekerja itu pasti dapat tekanan. Kalau dapat undian, lain lagi ceritanya.