Lihat ke Halaman Asli

Adian Saputra

TERVERIFIKASI

Jurnalis

Puisi: Tikus-tikus Sawah

Diperbarui: 24 Januari 2023   07:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tikus sawah. Sumber gambar bisatani.com

Bentangan lahan luas berhektare-hektare itu sarat dengan sawah

Ada milik papa secuil namun lebih banyak kepunyaan mereka yang mewah

Tak semuanya punya ketinggian dalam muruah
Hanya sedikit pula yang saban malam mendesiskan doa kepada Yang Maha Gagah

Sawah-sawah ini berteman dengan hama serangga yang datang bak air bah
Kebanyakan spesies itu serupa tikus-tikus dengan geligi yang mematah
Pengerat yang ketiban untung dari bentangan sawah dengan padi membunting membuncah
Liur dari binatang terjijik itu menyeringai melihat bentangan yang kian mewabah

Tiap tikus berbisik akan peluang mereka mengerat tiap batang padi yang membunting sampai meremah
Petani tak habis pikir ikhtiar mengusir pengerat yang saban kali kalah
Boleh jadi tak lama lagi sawah-sawah ini tak lagi berpetuah
Ini penanda kesengsaraan buat rakyat di tanah kadipaten yang makin lemah

Di lubang-lubang itu para pengerat berhajat berkelewah
Kendurian mereka bakal terselenggara dengan penuh berkah
Bulir-bulir beras sudah disimpan dalam jelaga jelaga tanah
Cukup untuk mereka sampai tujuh generasi ke bawah

Hajimena, Selasa, 24 Januari 2023. [Adian Saputra]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline