Lihat ke Halaman Asli

Adian Saputra

TERVERIFIKASI

Jurnalis

Mengemis Online dan Kedermawanan Sosial Kita yang Dimoduskan

Diperbarui: 22 Januari 2023   12:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pengemis online. Sumber dari beautynesia.od

Kompas.com merilis bahwa Indonesia masuk daftar 10 negara paling dermawan di dunia berdasarkan laporan tahunan World Giving Index (WGI) edisi ke-10.

Laporan tersebut disusun oleh Charities Aid Foundation, yang menyelenggarakan survei untuk mengetahui perilaku dermawan masyarakat di berbagai negara.

Masih menurut Kompas.com, survei dilakukan terhadap lebih dari 1,3 juta orang di 125 negara, dan disusun berdasarkan data yang dianalisis selama 10 tahun terakhir.

Tren perilaku dermawan dilihat selama masa krisis ekonomi, pemulihan, sampai ketidakstabilan gepolitik di suatu negara tersebut.

Tiga aspek yang dinilai dari perilaku dermawan dari masyarakat suatu negara, yaitu membantu orang asing, menyumbangkan uang ke lembaga amal, dan mengikuti kegiatan amal secara sukarela.

Secara kasatmata, jumlah peminta-minta di negeri ini memang banyak. Cobalah perhatikan saban Jumat. 

Di teras dan tangga masjid, ramai pengemis. Kebanyakan di antara mereka masih berbadan sehat. Bahkan, banyak yang gemuk-gemuk seperti saya yang gempal. 

Tidak ada tanda disabilitas apa pun di tubuhnya. Namun, mereka tetap percaya diri untuk meminta-minta. 

Kadang dengan menggendong anak, entah anak kandung entah anak pinjam dari teman atau jasa penyewaan balita.

Di lampu merah juga demikian. Masih banyak peminta-mita. 

Ada yang jelas-jelas bawa kaleng sebagai identitas khas pengemis. Ada yang ngamen dengan suara pas-pasan tapi tidak pernah mengkhatamkan lagu secara utuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline