Friendzone, Kisah Cinta Seorang Gadis Yang Harus Bersusah Payah Memperjuangkan Cinta Sahabatnya Yang Sulit Untuk Peka
"Kadang yang selalu ada akan kalah sama yang kita mau." (hal. 189)
Sebagai seorang remaja, masa-masa SMA memang merupakan masa yang paling menyenangkan. Masa ini adalah masa dimana para remaja mulai mencari jati diri mereka. Tak jarang mereka juga merasakan indahnya kisah cinta untuk pertama kalinya.
Novel Friendzone karya Vanesa Marcella ini berkisah tentang dua orang remaja yang bernama Abel Asterella dan David Lucian. Mereka adalah sahabat sejak kecil saat usia mereka masih 5 tahun. Mereka berdua tinggal di rumah kos milik orang tuanya David. Meski keduanya telah bersahabat sejak kecil, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa salah satu diantara mereka telah jatuh cinta, yakni Abel.
Dalam novel ini akan dijumpai beberapa permasalahan cinta anak remaja zaman sekarang pada umumnya. Bertemakan kehidupan anak-anak remaja yang masih labil membuat novel ini sangat cocok untuk para pembaca yang masih duduk di bangku SMP ataupun SMA. Konflik yang dimuat di novel ini sangat dekat dengan kehidupan para remaja.
- "Mimpi hanya akan jadi mimpi kalau enggak berusaha. Makanya lo harus berusaha." (hal 179)
- "Mungkin sepertinya harus bertingkah seperti orang gila dulu untuk melupakan masalah." (hal 127)
Selain itu, para tokoh yang ada di novel ini menggambarkan beberapa sifat yang ada pada diri remaja zaman sekarang. Ada beberapa tokoh yang penting dalam menggerakkan roda cerita pada novel ini, yaitu Abel, David, Carlos dan Lunetta.
Tokoh Abel di novel ini digambarkan oleh sang penulis sebagai sosok gadis yang agak tomboy. Sifat ini dibuktikan dari cara berpenampilan ataupun bertutur kata. Hal ini dapat terbukti dari kutipan berikut.
- "Woi! Bangun,elah. Udah jam berapa tuh?!" (hal 3)
- "Fashionable? Plis deh ya, walaupun gue cewe, high heel aja ga punyaaa. Mentok-mentok juga flatshoes." (hal 23)
Tokoh David diceritakan sebagai orang yang cukup sempurna di mata anak perempuan. Dia tampan dan juga bisa dibilang sebagai anak dari keluarga yang cukup berada. Akan tetapi, David juga digambarkan sebagai orang yang sulit untuk peka.
- "Udah jam setengah tujuh, berangkat yok." ajaknya yang tengah mengambil kunci mobil nya. (hal 4)
- "Gaje lo semua, gue sama Abel pacaran? Kita cuma sahabat kok, selamanya juga kita bakal tetep sahabatan. iya enggak, Bel?" (hal 13)
Tokoh Lunetta merupakan satu-satunya sahabat wanita Abel. Lunetta kerap digambarkan sebagai sosok wanita yang tomboy dari cara bertutur kata akan tetapi tidak dengan penampilan. Lunetta juga digambarkan sebagai orang yang bisa membaca suasana.
- Btw, Lunetta juga ikut klub basket kayak gue.walaupun dia agak. tomboy , penampilannya dia sama sekali gaada tomboynya. (hal 5)
- "Terkadang, lo harus sensitif sedikit dengan sekitar lo. Liat cara pandangnya yang berbeda ke elo. Jangan sia-sia-in dia. Dan gue harap, lo ngerti dengan siapa yang gue maksud dengan kata 'dia'." (hal 123)
Carlos digambarkan sebagai orang yang memiliki dendam terhadap David. Korban yang menjadi pelampiasan Carlos adalah Abel. Abel dibawa ke dalam sebuah mobil dan mobil tersebut mengalami kecelakaan. Saya tidak memiliki bukti untuk menunjukan sifat si Carlos karena setengah dari novel friendzone di situs wattpad telah dihapus untuk proses penerbitan.
Latar yang paling sering digunakan di novel ini adalah ketika pagi hari sewaktu berangkat sekolah, siang hari ketika jam istirahat, sore hari ketika pulang sekolah, dan malam hari ketika berada di kosan. Sedangkan untuk latar tempatnya lebih sering berada di sekolah dan kosan. Dalam novel ini, ditunjukkan latar social para karakter yang bisa dikatakan sebagai orang-orang menengah keatas.
- Di sekolah, gue dan David langsung turun dari mobil. Lalu kita berjalan menuju daftar nama. (hal 4)
- "Ya iyalah, gue itu udah sahabatan sama dia dari umur 5 thn sampe sekarang. Makanya, bokap nyokap gue sama dia setuju kalo kita tinggal di satu kos yang sama. (hal 2)