Lihat ke Halaman Asli

Tidak Terbukti Ade Komarudin Memiliki "Dosa" Masa Lalu

Diperbarui: 9 Februari 2016   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gambari diambil dari http://cdnimage.terbitsport.com/imagebank/gallery/large/20160113_070122_harianterbit_Ade_Komarudin_Sopian_5.jpg"][/caption]

Pagi ini saya tergelitik membaca sebuah tulisan tentang Ade Komarudin. Tulisan dengan judul Borok dan Dosa Masa Lalu Ade Komarudin, Calon Ketua Umum Golkar Itu sangat-sangat lemah dalam opininya. Pertanyaannya, untuk apa dia menulis hal tersebut? Untuk memojokkan Ade Komarudin atau apa?

Poin pertama yang harus dipertanyakan adalah “Tahukah saudara Mawalu jabatan Ade Komarudin sekarang?” Tentu tidak. Di tulisannya saja dia masih menulis bahwa Ade Komarudin adalah ketua fraksi Golkar. Diperparah lagi, dia menulisnya tangga 8 Februari 2016. Kemana saja dia? Tidak baca berita? Mau mengkrtikik Ade Komarudin tetapi tidak membaca berita?

Poin kedua adalah masalah keterkaitan Ade Komarudin dengan kasus Suryadarma Ali. Mawalu mengambil sumber dari kesaksian Abidin Supi (Mantan Direktur Pelayanan Haji Kementerian Agama) dan Suryadarma Ali yang mengatakan Ade Komarudin meminta kuota haji.

Dalam berita yang dipublikasikan Kompas 28 Oktober 2015, Ade Komarudin mengatakan bahwa dirinya tidak tahu menahu tentang kuota haji. "Saya tidak merasa memanfaatkan itu. Saya kan enggak mengerti," ujar Ade Komarudin.

Poin terakhir adalah keterkaitan Ade Komarudin dengan kasus suap Bupati Lebak. Saudara Mawalu meng-klaim bahwa Ade bersalah karena KPK pernah memanggil Ade. Padahal KPK memanggil Ade hanya untuk menjadi saksi. Ketika sudah selesai dipanggil pun, Ade Komarudin mengatakan secara jujur apa keterlibatan dia di sana. 

Ade yang saat itu adalah ketua pemenangan Pilkada Jawa mengakui bertemu dengan Atut. Tetapi tidak sampai jauh dimana dia terlibat dalam kasus suap Akil Mochtar. Ade Komarudin hadir untuk mendengar Amir Hamzah-Kasmin yang kalah di pemilihan kepala daerah saat itu. Dimana hal itu wajar mengingat status Ade sebagai ketua pemenangan dan tidak ada bukti bahwa dia terlibat dalam praktek suap kepada Akil Mochtar.

Tiga poin tulisan saya ini membantah tulisan Mawalu yang tidak jelas terhadap Ade Komarudin. Kita patut mempertanyakan apa tujuan Mawalu menulis seperti itu. Apalagi poin-poin dalam tulisannya mudah terbantahkan.

Sekian

KPK Periksa Ade Komarudin Terkait Kasus Dugaan Suap Pilkada Lebak

Tanggapi Suryadharma, Ade Komarudin Tak Tahu soal Sisa Kuota Haji

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline