[caption caption=" Gambar Diambil dari http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/medias/1028321/big/019913700_1445424105-20151021-Rapat-Pansus-Pelindo-II-Jakarta-Rieke-Dyah-Pitaloka-Victor-Simanjuntak1.jpg"][/caption]
Sudah seminggu yang lalu saya menulis tentang polemik Pelindo (sila cek PDIP Ingin KemenBUMN Menjadi Sapi Perah dan PDIP Ingin Copot Rini Soemarno Untuk Kepentingan Pemilu 2019 oleh @ADSastrawidjaja). Dimana polemik ini berujung pada dibentuknya pansus. Pembentukan pansus untuk menyerang Rini Soemarno ini saya curigai ada niat negatif dari PDIP.
Saya mencurigai bukan tanpa dasar. Dimana pada kepemimpinan Megawati menjadi presiden, Kementrian BUMN dijadikan sapi perah untuk mendapatkan pundi-pundi uang. Kalian masih ingat bukan dengan kasus penjualan Indosat atau tangki Pertamina? Itu yang menjadi alasan saya curiga ada upaya “menggoyahkan” keberadaan Rini sekarang.
Ditambah dari bulan Juni – Agustus banyak pemberitaan PDIP ingin mendepak Rini Soemarno. Buktinya jelas ada, kalian bisa membaca berita berikut ini:
- Ini Dosa Lain Rini Soemarno di Mata PDIP (30 Juni 2015)
- Rini Soemarno, dulu dekat dengan Megawati kini dimusuhi PDIP (3 Juli 2015).
- Politikus PDIP Minta Rini Soemarno Diganti (11 Agustus 2015)
- Masinton PDIP Tetap Ingin Jokowi Copot Rini Soemarno (16 Oktober 2015)
Akhirnya, polemik Pelindo tercium bahwa ada suasana politisnya. Lucius Karus (Peneliti FMPPI) meragukan pansus Pelindo ini. Seperti pendapat saya bahwa BUMN adalah lahan basah, Lucius Karus juga berpendapat seperti itu. "Jika mereka tiba-tiba galak di kasus Pelindo, kita pun jadi serba ragu, jangan-jangan bukan misi pembenahan Pelindo yang menjadi target Pansus. Jadi misi Pansus Pelindo pun pantas untuk diragukan," tegasnya. (baca: Misi Pansus Pelindo II Diragukan)
Pengamat Politik dari UIN, Pangwi Syarwi Chaniago, juga memiliki pandangan yang sama. Apalagi ditambah dengan Rieke dijadikan sebagai ketua Pansus. Menunjukkan bahwa PDIP memang ingin “bermain” di daerah ini. Dia juga berpendapat bahwa partai lain di DPR mengetahui ada misi di balik ini semua. "Empat tahun lagi mau pemilu, partai sudah mulai mengambil ancang ancang bergerilya merampok BUMN untuk persiapan amunisi Pemilu 2019," ujarnya. (Baca: Pengamat: Nuansa Politis Pansus Pelindo Mulai Terlihat)
Pansus Pelindo mulai tercium ketidak beresannya. Tentu kita harus hati-hati terhadap kemungkinan terburuk ini. Saya yakin, kita semua tidak ingin tragedi Laksamana Sukardi terulang kembali bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H