Lihat ke Halaman Asli

Konflik Golkar Harus Berakhir untuk Kepentingan Siapa?

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1425452646766466731

[caption id="attachment_400857" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar diambil dari akun @SuaraGolkar"][/caption]

Drama konflik Golkar telah berujung pada sebuah muara. Konflik yang dihasilkan oleh kedua kubu yaitu Agung Laksono dan Aburial Bakrie sempat tertutup beberapa hal memang. Dari konflik Polri dan KPK, hukuman mati dan lain-lain. Tapi tidak membuat kader-kader Golkar berkurang kepeduliannya untuk peneyelesaian konflik ini. Tepat kemarin, akhirnya mahkamah partai memutuskan hasil sidang mereka.

Mungkin secara gegap gempita, kubu Agung Laksono bergembira. Rentetan pemberitaan media menyiarkan bahwa kubu ini yang menang. Kompas memberitakan bahwa Mahkamah Partai Golkar Menerima Munas Versi Agung Laksono.Detik pun memberitakan bahwa kubu Agung Laksono sebagai pemenangnya. Banyak media berbondong-bondong memberitakan bahwa kubu Agung Laksono adalah pemenang. Lalu apakah itu memang benar-benar memenangkan kubu Agung Laksono.

Malamnya, setelah mahkamah partai melakukan sidang. Aburizal Bakrie dan Yusril bersama-sama melakukan cuitan konfirmasi di Twitter. Mereka beramai-ramai mengabarkan bahwa keadaan tidak seperti yang dikabarkan media. Bahwa Mahkamah Partai mengeluarkan pernyataan bahwa hasilnya seimbang (baca Hasil Mahkamah Partai Seimbang).Lebih tepatnya Mahkamah Partai tidak mencapai kesepakatan.

Saling tukar pendapat tentang putusan Mahkamah Partai itu menghasilkan isu “pelintiran-pelintiran”. A melintir untuk kebutuhan A, B melintir untuk kebutuhan B. Apa akibatnya? Banyak sekali wacana beredar, entah di Twitter atau obroloan di warung kopi. Tapi sebentar, kalau dilihat-lihat, kebanyakan media pada awalnya memberitakan kubu Agung Laksono menang. Seperti ada sesuatu yang mendorong media memberitakan hal tersebut serentak. Apa gerangan yang terjadi? Apa ada sebuah usaha untuk membuat kubu AL menjadi pemenang? Lalu mereka ini akan mengambil manfaat? Atau ini hanya lobi-lobi politik biasa?

Memang ada sebuah kabar angin yang mengatakan bahwa ada oknum ingin Golkar keluar KMP. Lalu apa ini salah satu cara agar Golkar keluar KMP? Entah, saya pun masih tidak tahu makna dibalik ini semua.

Dibalik drama Golkar ini, menurut pandangan saya lebih baik semuanya diakhiri dengan bijaksana. Semuanya harus mengingat bahwa Golkar didirikan untuk kepentingan rakyat. Semuanya harus menyingkirkan kepentingan pribadi mereka. Memprioritaskan Golkar di atas segalanya. Golkar adalah partai yang kuat. Berdiri sejak lama dan tidak akan hancur karena kepentingan-kepentingan.

Semoga Golkar lekas bangun dari tidur berkepanjangan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline