Lihat ke Halaman Asli

Adi Kurniawan Ritonga

Digital Marketer

Cowok kok Nonton Sinetron?

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Weekend babe!

Weekend begini anak kampus banyak yang libur. Biasanya perkuliahan hanya sampai hari jumat, meski ada juga beberapa jurusan yang masuk kelas di hari sabtu. Yah, kalau udah libur bawaannya males-malesan. Bangun aja jam 8an. Bagi mahasiswa yang rajin waktu libur dimanfaatkan buat beres-beres kos. Tapi jaraaaang banget ada yang rajin, nyari anak kos cowok yang rajin itu kayak nyari batu mutiara di padang pasir. Susah. Hehehehe

Beda lagi kalau anak kos cowok yang pemalas. Biasanya waktunya dihabiskan buat leyeh-leyeh doang atau sekedar nonton tipi. Nah, anehnya kalau udah nonton tipi yang ditonton bukannya sesuatu yang bermanfaat, eh malah sinetron.

Saya satu kos dengan 6 cowok lainnya. Untungnya enggak semua pemalas, ada beberapa yang rajin. Tapi kalau soal tontonan, hampir semua suka nonton sinetron. Apalagi gosip artis, ampyuuuuun sukanya keterlaluan. Kalau lagi kumpul dan nonton bareng pasti saya yang ambil kendali remote. Habisnya saya nggak suka nonton sinetron sih, apalagi gosip. Serasa muak nontonnya.

Kalau saya lihat, bukan cuman teman satu kos saya yang suka tontonan yang sama. Saya sering lewat di depan kos cowok lainnya dan enggak sengaja lihat tipi mereka yang lagi hidup -kebetulan layar tipinya menghadap jalan- dan tetap saja yang ditonton sinetron, FTV yang jalan ceritanya semua SAMA, hanya beda suasana dan aktor. Duh duh

Kadang saya bingung, kok bisa sih cowok suka sama tontonan yang monoton? Sinetron? FTV? Jalan cerita yang enggak jelas, pesan tersirat yang nothing, akting yang 'enggak banget'. Padahal cowok gituloh. Yah setidaknya cari tontonan yang agak mendidik, menghibur tapi memiliki manfaat.

Saya pernah bertanya satu per satu kepada penghuni kos, apakah mereka punya TV sewaktu kecil. Semua jawabannya PERNAH. Dan memang sewaktu kecil mereka disuguhkan tontonan yang sama, sinetron. Saya perhatikan, ada Budaya Turunan yang diwariskan dari orang tua. Nah, kalau udah begini peran orang tua pentiiiing banget. Apa yang diperbuat orang tua sewaktu anak masih kecil akan berdampak bagi anak diwaktu besar. Jangan sampai deh memberikan anak tontonan yang enggak bermanfaat.

Orang tua adalah remote bagi anak. Yah kalau remote-nya aja rusak, pasti tontonannya nggak ganti-ganti. Ituuuuu aja. Rusak juga! Emang mau punya anak yang Autis sama sinetron? Kalau saya sih nggak mau, jelas nggak mau. Lebih baik saya berikan tontonan yang sesuai sama usia anak. Daripada anak saya besok jadi alay, mending susah-susah dulu mangajarinya waktu kecil. Ya kan??

So, bagi anda, orang tua yang masih memiliki anak kecil, coba deh didik yang baik dulu. Kasi tontonan yang bermanfaat, yang ada pesan moralnya. Biar nanti kalau udah hesar enggak terbiasa nonton tontonan sampah.

Segitu aja. Semoga bermanfaat. Happy Weekend Babe!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline