Lihat ke Halaman Asli

Masih kah Kau Dengar?

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

MASIH KAU DENGAR

Ketika mereka menjatuhkan pandang padamu

Masih adakah rasa iba itu

Ketika tangannya tergambar dimatamu

Masih sanggupkah kau raih harapnya

Ketika mereka memanggilmu

Masih bisa kah kau dengar suara parau bibir yang kelu

Berdiri dibelakang punggungmu, berlindung dibawah tubuhmu

Mengikuti setiap gerak tubuhmu

Berjalan tertunduk tanpa berani menatapmu

Dan kemudian bersandar dipelukmu

Ingin kusampaikan kegundahan itu

Ingin kulontarkan kata-kata serapah itu

Ingin kulangkahkan kaki ini

Menjauh hingga tepat didepanmu

Sampai tak ada selaput menghalangi rupamu

Mengapa perbedaan ini selalu tampak

Layaknya siang dengan sinarnya dan malam dengan cahayanya

Mengapa mereka bergumam ketika mereka mengatakan suatu hal padamu

Mengapa?

Mengapa selalu ada mengapa…

Andai kau mampu menyentuh hatinya

Andai kau tahu rintihannya

Kau mampu bahkan sanggup merangkul

Dan menyemakan lencana kepundak

Sehingga dahi mereka perlahan mengkerut..

Selalu aku ingin membuat mereka menangis, terharu

Karena kau telah masuk dalam hidupnya

Merasakan apa yang mereka rasakan

Dan akhirnya kau bisa mengusap air mata

Di pipi cekung kecilnya….

**********salute 2 child*****************

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline