Lihat ke Halaman Asli

Adi SuhenraSigiro

Melayani Tuhan, Keluarga, Negara, Gereja, Sesama, serta Lingkungan merupakan panggilan sejak lahir

"3 Dampak Kebangkitan Yesus"

Diperbarui: 21 Juni 2022   09:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Adi Suhenra Sigiro, M.Th

Tarutung, 21 Juni 2022

                      Sahabat Pembaca yang beriman! Seperti yang sudah dijelaskan dalam tulisan sebelumnya bahwa kebangkitan Yesus Krsitus merupakan fakta kebenaran dan fakta sejarah maka tentu ada dampaknya dalam kehidupan orang percaya. Kebangkitan Yesus Kristus dari kematian menjamin dan memastikan paling tidak tiga hal berikut dalam kehidupan kita, yakni:

                    Kesatu, iman percaya kita kepada Tuhan Yesus, tidak iman yang sia-sia (1 Kor. 15:14-15). 

                    Sahabat Pembaca yang beriman! Dengan bangkitnya Kristus dari kematian, memastikan bahwa kita percaya dan menyembah Allah yang hidup bukan kepada Allah yang mati. Tanpa kebangkitan Kristus, kekristenan akan menjadi seperti agama-agama lainnya. Akibatnya kekristenan hanya akan menjadi sebuah pengetahuan tentang yang baik dan yang buruk saja. Kekristenan hanya menjadi sebuah pelajaran etika menjalani hidup sebagai manusia. Namun, dengan kebangkitan Kristus, kekristenan bukan hanya menjadi sebuah agama melainkan suatu kehidupan karena di dalamnya mengandung keselamatan. Kebangkitan Kristus memberikan nyawa bagi kekristenan itu sendiri.

                    Kedua, kita lepas dari kuasa dosa (1 Kor. 15:17-18). 

                    Sahabat Pembaca yang beriman!  Jika Kristus tidak bangkit maka setiap kita akan tetap ada dalam kuasa dosa dan akibatnya kita yang percaya pada-Nya akan tetap mengalami kebinasaan dan neraka. Namun, kita patut bersyukur dengan bangkit-Nya Tuhan Yesus memastikan bahwa kuasa dosa dan maut telah dihancurkan sehingga kita yang percaya, beroleh kemenangan atas dosa dan maut, bahkan ada jaminan hidup kekal. Dengan demikian, kita semua akan mengalami kebangkitan seperti yang dialami oleh Tuhan Yesus (1 Kor. 15:51-54).  Selain itu, kebangkitan Kristus bukan saja melepaskan kita dari kuasa dosa, tetapi juga memberikan otoritas supaya kita menang menghadapi dosa (1 Kor. 15: 54-55). Tanpa menerima kuasa kebangkitan Kristus, niat untuk mengalami perubahan hidup tidak akan pernah bisa terwujud karena kita masih dikuasi oleh dosa. Namun dengan kuasa kebangkitan Kristus maka ada kekuatan Kristus yang kita terima sehingga perubahan hidup bisa terjadi.

                   Ketiga, meneguhkan setiap janji Tuhan dalam hidup kita.

                   Sahabat Pembaca yang beriman! Sebelum Tuhan Yesus mati dan bangkit paling tidak sebanyak tiga kali Tuhan Yesus sudah memberitahukan kepada murid-murid-Nya bahwa Dia akan menderita, dibunuh lalu akan bangkit pada hari ketiga (Mat. 16:21; Mat. 17:22; Mat. 20:17-19). Seandainya Tuhan Yesus tidak bangkit dari kematian maka semua firman yang ditulis dalam kitab Injil akan gugur dengan sendirinya. Namun karena Kristus bangkit dari kematian maka hal tersebut mengingatkan dan meyakinkan kita bahwa apa yang difirmankan-Nya dan dijanjikan-Nya dalam Alkitab pasti terjadi. Setiap firman Tuhan dan segala janji-Nya, tidak ada yang tidak akan terjadi. Kalau Tuhan berjanji menolong kita, maka kita harus yakin Dia pasti menolong kita. Kalau Tuhan berjanji menyertai kita, maka kita akan disertai-Nya. Karena itu, janji kedatangan-Nya yang kedua kali pun akan digenapi walaupun waktunya secara spesifik kita tidak tahu. Karena itu, apapun yang terjadi mari pegang firman Tuhan dan janji-Nya yang tertulis dalam Alkitab. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline