Oleh: Adi Suhenra Sigiro, M.Th
Sahabat Pendoa yang setia! Sebagai orang Kristen tentu doa kita harus mengalami peningkatan. Dengan demikian, doa kita tidak menjadi sestau yang monoton dan menjenuhkan. Sahabat Pendoa yang setia! Paling tidak berdasarkan Kis. 4:29-30, ada tiga tingkatan level doa orang percaya yang sudah dipenuhi oleh Roh Kudus, yakni:
Level doa yang pertama: berdoa untuk masalah dan pergumulan diri sendiri (Kis. 4:29a). Sahabat Pendoa yang setia! Dalam Kis. 4:29a, murid-murid menaikan doa dengan ungkapan: "Dan sekarang ya Tuhan! Lihatlah bagaimana mereka mengancam kami."
Doa ini merupakan doa penyerahan hidup kepada Tuhan karena murid-murid sedang menghadapi situasi dalam tekanan dan ancaman. Mereka berdoa, supaya Tuhan memperhatikan, menolong dan memampukan mereka menghadapi tekanan yang terjadi dari para imam-imam kepala.
Fokus doa ini adalah untuk kehidupan para rasul itu sendiri. Jadi, level level doa yang pertama kalau dipenuhi oleh Roh Kudus adalah berdoa untuk pergumulan hidup yang kita alami sendiri. Memang Tuhan maha tahu dan dia tahu apa yang sedang kita hadapi.
Jadi sebelum kita berdoa Tuhan sudah terlebih dahulu tahu apa yang kita alami (Mat. 6:7-8). Tapi kita harus tetap berdoa sebagai bukti penyerahan diri kepada Tuhan. Kita harus berdoa sebagai bukti bahwa kita perlu dan butuh pertolongan Tuhan. Jadi level doa yang pertama fokusnya kepada keadaan hidup yang kita sedang hadapi.
Level doa yang kedua, Roh Kudus menuntun kita berdoa supaya Tuhan memakai kita memberitakan Injil (Fokusnya pertolongan Tuhan bagi kita demi kepentingan orang lain) (Kis. 4:29b).
Sahabat Pendoa yang setia! Doa para rasul tidak berhenti ketika mereka sudah terbuka kepada Tuhan tentang kedaan yang mereka hadapi, atau tekanan yang mereka hadapi dari imam-imam kepala dan orang Saduki.
Mereka melanjutkan doanya supaya Tuhan memberi keberanian bagi mereka untuk memberitakan Injil kepada orang lain ditengah-tengah situasi yang mereka hadapi.
Fokus doa mereka naik dari pergumulan mereka sendiri kepada kepentingan keselamatan orang lain. Terbukti, Tuhan menolong para rasul untuk tetap berani memberitakan Injil sekalipu mereka mendapat aniaya. Dari pemberitaan Injil yang mereka lakukan banyak jiwa yang dituai bagi Kristus.
Karena itu, kalau Roh Kudus memenuhi hidup kita maka kalau kita berdoa kita tidak sekedar berdoa untuk permulanan hidup dan masalah yang sedang kita hadapi.