Oleh: Adi Suhenra Sigiro, M.Th
Sahabat Pembaca yang setia! Seorang petani tentu mengharapkan hujan turun dari langit, harapanya supaya melalui hujan yang turun, airnya dapat mengairi tanaman atau tumbuhan yang ada di ladangnya sehingga menjadi subur dan memperoleh hasil yang sangat melimpah. Artinya turunnya hujan dari langit pasti memberikan dampak yang positif terhadap pertanian. Demikianlah juga firman Tuhan yang keluar dari mulut Allah melalui nabi-nabi-Nya tidak akan pernah kembali dengan sia-sia. Apa yang Tuhan perintahkan dan janjikan melalui firman-Nya pasti akan digenapi. Seperti yang tertulis dalam Yesaya 55:12, ketika Tuhan berfirman kepada bangsa Israel melalui nabi Yesaya bahawa mereka akan pulang dari Babel ke tanah leluluhur mereka dengan sukacita. Tuhan mengubah ratapan yang mereka alami selama dalam pembuangan menjadi sukacita karena mereka akan kembali ke tanah Kanaan tanah perjanjian yang pernah diterima oleh bangsa Israel. Bahkan Tuhan berfirman bahwa kutuk yang dialami oleh bangsa Israel akan digantikan dengan berkat melimpah. Firman Tuhan ini kemudian digenapi Tuhan ketika bangsa Israel pulang dari pembuangan Babel, Tuhan memberkati mereka dengan kekayaan emas dan perak yang diberikan oleh raja Koresh yang diambil oleh raja Babel ketika bangsa Babel menggangkut bangsa Israel dari tanah Kanaan. Bahkan melalui emas dan perak yang mereka bawa bangsa Israel dapat membangun kembali Bait Allah yang sudah rusak (Ezra 1:1-4). Dengan demikian, apa yang Tuhan firmankan kepada bangsa Israel melalui nabi Yesaya sudah digenapi.
Sahabat Pembaca yang setia! Sama seperti yang Tuhan firmankan kepada bangsa Israel melalui nabi Yesaya yang terjadi dikemudian hari, demikianlah juga pasti terjadi segala yang firman Tuhan yang tertulis di Alkitab dalam kehidupan kita sesuai dengan waktunya Tuhan. Sahabat Pembaca yang setia! Namun dalam meresponi firman Tuhan kita harus memiliki sikap yang lapar dan haus akan firman Tuhan (Yes. 55:1-3). Sahabat Pembaca yang setia! Kita tahu hanya orang yang laparlah yang memerlukan makanan untuk dimakan. Begitu juga hanya orang yang hauslah yang akan memerlukan minuman. Kalau orang sudah lapar dan haus maka mereka akan menggunakan uang mereka untuk membeli makanan atau minuman dan untuk mendapatkan uang, seseorang akan berjuang dan bekerja keras. Singkatnya, apapun akan dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan uang sehingga bisa memperoleh makanan dan minuman untuk dikonsumsi saat lapar. Demikian juga dengan firman Tuhan. Hanya jika kita memiliki sikap yang lapar dan haus akan firman Tuhanlah, maka kita akan terdorong untuk untuk menikmati firman Tuhan. Bedanya, kalau makanan jamani, kita perlu uang untuk membelinya. Sedangkan firman Tuhan, cukup dengan rasa haus dan lapar, kita datang pda Tuhan, firman-Nya setiap saat ada bagi kita. Kita tidak perlu membayar apa-apa, karena pengorbanan Tuhan Yesus telah melayakkan kita untuk menerima firman Tuhan dengan leluasa.
Sahabat Pembaca yang setia! Kalau kita mengalami perjumpaan dengan firman Tuhan, maka kita semakin mengetahui janji-Nya dan kita akan juga akan bertumbuh dalam iman serta pengenalan akan Tuhan (Rom. 1:17), selain itu, kita akan tahu yang baik dan yang buruk, sebab firman Tuhan merupakan terang dan pelita dalam hidup kita (Maz. 119:105).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H