Lihat ke Halaman Asli

Adi SuhenraSigiro

Melayani Tuhan, Keluarga, Negara, Gereja, Sesama, serta Lingkungan merupakan panggilan sejak lahir

"Ada Kuasa di Balik Ucapan Syukur"

Diperbarui: 4 Juni 2022   11:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

                       Sahabat Pembaca yang senang berdoa! Ucapan: "Terimaksih Tuhan", nampak sangat singkat bukan? Namun kadang-kadang mengucapkan terimaksih atau  syukur kepada Tuhan Yesus tidaklah mudah walaupun kalimat itu sangat singkat. Adakalanya mengucap syukur kepada Tuhan tergantung situasi dan kondisi yang sedang anda alami. Saat keadaan baik-baik saja, semua seperti yang diharapkan, apalagi perekonomian dan pekerjaan sedang maju atau meningkat, maka  mengucap syukur kepada Tuhan Yesus dan mengatakan Yesus baik menjadi hal yang sangat mudah untuk anda ucapkan. Sebaliknya jika keadaan anda jauh dari yang diharapkan, apalagi sedang sakit, perekonomian lagi turun, usaha mengalami kerugian, dan malapetaka sedang terjadi dalam bisnis,  maka mengucap syukur akan menjadi suatu hal yang sangat berat anda ucapkan kepada Tuhan Yesus. Malahan, kalau anda merasa rajin berdoa, beribadah, namun masih banyak masalah dan pergumulan dan segala sesuatunya belum seperti yang diharapkan, anda bukan hanya tidak mau untuk mengucap syukur, bisa jadi malah menuntut dan menyalahkan Tuhan Yesus atas kondisi yang dialami.

                   Sahabat Pembaca yang senang berdoa! Tahukah anda bahwa saat yang terbaik mengucap syukur kepada Tuhan Yesus bukan saja hanya ketika anda menerima berkat Tuhan.  Sebaliknya saat segala sesuatu ada di luar pemikiran anda, kondisi masih terpuruk, usaha gagal, musibah datang dalam bisnis dan keluarga, maka saat itu adalah saat yang terbaik bagi anda ntuk mengucap syukur kepada Tuhan Yesus, walaupun mungkin sulit mengucapkannya. Alasanya adalah karena ada kuasa dan mujizat dibalik ucapan syukur kepada Tuhan.  Dari mana anda tahu ada kuasa dan mujizat dibalik ucapan syukur? Bukalah Alkitab anda dalam Yohanes 11: 1-44, tentang kisah kebangkitan Lazarus. Yesus berkata: .... Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengar Aku (ay. 41). Ucapan ini diucapkan Tuhan Yesus bukan sesudah Lazarus dibangkitkan, justru ketika Lazarus masih dikuburan dan belum dibangkitkan. Hal yang sama juga dicapkan Tuhan Yesus ketika memberi makan 5000 orang dengan lima roti tambah dua ikan. Yesus terlebih dahulu mengucap syukur sebelum mujizat pelipatgandaan terjadi. Dalam Yohanes dicatat bahwa: "Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya.... (ay. 11). Ketika Yesus mengucap syukur terlebih dahulu, berarti ada sebuah keyakinan bahwa Bapa di sorga pasti mendengar dan menjawab apa yang didoakan-Nya. Terbukti bahwa mujizat terjadi bagi Lazarus, sudah mati namun bangkit dan hidup kembali. Selanjutnya, melalui lima roti dan dua ikan, 5000 orang dapat makan bahkan lebih dua belas bakul.

                    Sahabat Pembaca yang senang berdoa! Seperti itulah anda harus berani mengucap syukur walalupun keadaan dan kondisi hidup kita masih sangat jauh dari yang diharapkan. Percayalah,  bahwa ada kuasa dan mujizat dibalik ucapan syukur. Dengan mengucap syukur, berarti anda yakin bahwa Bapa di sorga pasti menjawab dan mendengar apa yang anda doakan. Jadi kalau saat ini kehidupan anda masih sulit, banyak masalah dalam keluarga dan ekonomi maka belajarlah mengucapkan kalimat yang singkat ini: "Trimakasih Tuhan". Biasakanlah mengucap syukur dalam segala hal maka anda akan melihat kuasa dan campur tangan Tuhan terjadi dalam hidup anda baik dalam keluarga, bisnis, pendidikan, usaha, dll..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline