Lihat ke Halaman Asli

Adi SuhenraSigiro

Melayani Tuhan, Keluarga, Negara, Gereja, Sesama, serta Lingkungan merupakan panggilan sejak lahir

2 Makna Makanan yang Secukupnya dalam Doa Bapa Kami

Diperbarui: 27 Mei 2022   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Adi Suhenra Sigiro, M.Th

Sahabat Pembaca yang diberkati Tuhan! Sebelum Tuhan Yesus mengajarkan murid-murid-Nya untuk dengan doa Bapa Kami, Yesus  terlebih dahulu  memperingatkan murid-murid-Nya supaya dalam kalau berdoa tidak perlu bertele-tele, karena Tuhan Yesus berkata sebelum mereka meminta Bapa di sorga telah mengetahui permohonan mereka jauh sebelum mereka menyampaikan kepada-Nya. 

Namun waulapun demikian, melalui doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, murid-murid juga tetap diajarkan untuk berdoa menyampaikan permohonan sesuai dengan kebutuhan dan keperluan mereka. Namun, menarikanya dalam doa yang diajarkan Tuhan Yesus, murid-murid hanya diajarkan dan dikasih tahun supaya ketika merika meminta kebutuhannya, mereka memintanya dengsn secukupnya, seperti makanan secukupnya. 

Namun jauh sebelum Tuhan Yesus mengajarkan pokok doa yang demikian kepada para murid, ternyata Salomo sendiri pernah berkata bahwa: "Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.  Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: 

Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku (Ams. 30:8-9). Jadi, sekalipun makanan merupakan kebutuhan pokok yang paling mendasar, supaya manusia dapat mempertahankan hidup secara jasmani, namun Tuhan Yesus mau supaya murid-murid meminta kepada Bapa di sorga dengan porsi secukupnya.

Sahabat Pembaca yang diberkati Tuhan! Melalui sepenggal doa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya, yakni: "Berikanlah makanan kami secukupnya," maka sebagai anak Tuhan kita dapat belajar prinsip berikut, yakni:

                            Satu, tetap bergantung kepada pemeliharaan Tuhan. Sahabat Pembaca yang diberkati Tuhan! Tuhan bukannya tidak bisa menyediakan segala kebutuhan kita secara berlimpah dalam waktu yang singkat. Namun, jika segala kebutuhan kita terbenuhi dengan berlimpah-limpah namun kita belum siap untuk mengelolanya,

maka sebaliknya apa yang Tuhan berikan dalam hidup kita tidak akan menjadi berkat karena bisa saja kita salah memanfaatkannya atau menggunakannya. Bisa saja apa yang Tuhan berikan kita pergunakan hanya untuk kepuasan dan kepentingan diri kita semdiri tanpa peduli dan mau berbagai dengan orang lain. 

Selain itu, sebagai anak Tuhan, maka Tuhan juga tidak akan membiarkan kita kekurangan, kelaparan. Sebagaimana yang diunhkapkan oleh pemazmur yang bernama Daud bahwa: "Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti (Maz. 37:25).

Jadi, dengan doa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya, kita diajarkan untuk hidup bergantung dan mengandalkan pemeliharaan-Nya saja. Kalaupun ternyata kita diberi berkat melebihi apa yang kita pikirkan dan doakan jadikanlah itu menjadi sarana berbagi berkat Tuhan dengan orang lain yang juga memerlukannya. Istilah sekarang disebut: "Diberkati untuk memberkati."

                           Kedua, kebutuhan manusia yang terutama adalah firman Tuhan. Sebelum Tuhan Yesus mengajarkan doa Bapa Kami, dengan pokok doa untuk kebutuhan hidup yang secukupnya, Tuhan Yesus memyadari bahwa kebutuhan paling utama dalam diri manusia bukanlah kebutuhan jasmani seperti makanan atau roti. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline