Lihat ke Halaman Asli

Adi SuhenraSigiro

Melayani Tuhan, Keluarga, Negara, Gereja, Sesama, serta Lingkungan merupakan panggilan sejak lahir

Kerja Keras Kunci Keberhasilan

Diperbarui: 18 Mei 2022   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Oleh: Adi Suhenra Sigiro

Sahabat Pembaca, bekerja keras merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan untuk memperoleh keberhasilan. Jika dilihat dari sinonimnya bekerja keras memiliki sinonim, yakni: berlelah-lelah, berpenat-penat, berpugak-pugak, bersakit-sakit, bersusah-susah, mati-matian. Sementara, lawan kata dari bekerja keras adalah senang berleha-leha, bersantai, berayun-ayun kaki, bermalas-malasan, berpangku tangan, bersenang-senang, enak-enak, lengah, ongkang-ongkang kaki. 

Dengan demikian kerja keras merupakan berusaha dengan sungguh-sungguh dengan sekuat tenaga dan mengerahkan segala kemampuan yang ada. Bekerja keras adalah suatu upaya yang bersungguh-sungguh untuk mengejakan sesutu sampai tuntas sekalipun menghadapi hambatan.

                 Sahabat Pembaca, dalam Perjanjian Lama, ada beberapa tokoh yang menunjukkan karekater pekerja keras sehingga tepat pada waktunya, Tuhan memberikan keberhasilan hidup bagi mereka.

                Kesatu, dalam Perjanjian Lama. Sahabat Pembaca, dalam Perjanjian Lama, sikap bekeras dapat kita lihat dari beberapa tokoh seperti:

                Satu, Yusuf (Kej. 41- 50). Yusuf merupakan salah satu tokoh yang bekerja keras. Hal ini mulai terlihat ketika ia bekerja di rumah Potifar. Yusuf bekerja keras sehingga mendapat kepercayaan untuk mengatur segala pekerjaan dan keperluan di rumah Potifar. Kerja keras Yusuf mendapat perkenanan dari Tuhan sehingga apapun yang diperbuatnya berhasil. Kej. 39: 2 “Tetapi TUHAN menyertai Yusuf sehingga ia selalu berhasil dalam pekerjaanya.”  Yusuf juga menunjukkan karakternya yang bekerja keras. Hal ini terlihat dari caranya mengatasi kalaparan yang akan menimpa Mesir sesuai dengan pengelihatan Firaun melalui mimpinya. Setelah ia menafsirkan mimpin Firaun, Yusuf diberi kepercayaan untuk mengatur roda perkenomian di Mesir. Dengan hikmat yang dari Tuhan, Yusuf bekerja keras untuk memelihara suatu bangsa, bahkan ia memlihara segenap keluarganya karena yang datang ke Mesir karena dampak dari kelaparan tersebut.

              Dua,  Yakub (Kej. 29 -30). Yakub merupakan salah satu tokoh PL yang bekerja keras. Yakub pada awlanya tidak memiliki apa-apa saat Yakub melakukan pelarian ke rumah pamannya Laban. Namun Yakub telah telah diberkati Tuhan karena ia bekerja keras dalam membantu pamannya berusaha. Bahkan Laban pun telah diberkati Tuhan berkat kerja keras Yakub dalam menggembalakan ternaknya. Bahkan untuk mendapatkan Rahel, Yakub mau bekerja selama tujuh tahun walupun akhirnya pemberikan Lea kakanya Rahel untuk menjadi istrinya. Laban memberikan waktu tujuha tahun lagi bagi Yakub untuk bekerja demi mendapatkan Rahel. Yakub terus berusaha-dengan sungguh-sungguh, bahkan walupun harus bekerja tujuh tahun lagi Yakub tidak patah semangat, melainkan dia terus berjuang dengan sungguh-sungguh bahkan waktunya untuk bekerja keras selama tujuh tahun dianggapnya hanya beberapa hari saja karena cintanya kepada Rahel. Penulis menemukan apapun yang menjadi visi dan kerinduan setiap orang apabila dikerjakan dengan sungguh-sungguh maka semuanya dengan pertolongan Tuhan pasti dapat terwujud. Yakub ketika berangkat ke rumah pamannya tida memiliki apa-apa, namun karena semangat dan kerja kerasnya yang berjuang dengan sungguh-sungguh Yakub memiliki banyak berkat ketika dia meninggalkan rumah pamannya tersebut. Kejadian 29:20 “Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel.”

                Tiga, Daud (1 Tawarikh 22 – 29). Daud tidak hanya mampu berperang untuk mengalahkan musuh-musuhnya. Namun, Daud juga merupakan seorang pekerja keras. Hal ini terlihat dari usahanya yang sunggug-sungguh untuk membangun Bait Allah. Allah memang telah berbicara kepada Daud bahwa yang akan membangun bait Allah merupakan keturunan dari Daud. Namun, Daud tetap berjuang dengan sungguh-sungguh, ia telah bekerja keras untuk mempersiapkan segala keperluan untuk pembangunan Bait Allah tersebut.  Pada akhirnya Bait Allah tersebut berhasil dibangun oleh anaknya yang bernama Salomo. Pesan Daud kepada anaknya tertulis dalam 1 Tawarikh 29: 2 “Dengan segenap kemampuan aku telah mengadakan persediaan untuk rumah Allahku, yakni emas ........”. Hasil dari kerja keras Daud memudahkan anaknya untuk melangsungkan pembangunan Bait Allah.

              Kedua, dalam Perjanjian Baru. Sahabat Pembaca, dalam Perjanjian Baru, sikap bekerja keras dapat kita pelajari dari tokoh berikut, yakni:

              Satu, Petrus (Luk. 5:1-10). Dalam PB, Petrus merupakan salah satu tokoh yang pekerja keras. Petrus berprofesi sebagai nelayan. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya ia telah berusaha bekerja bahkan Alkitab menjacat sampai semalam-malaman. Dalam Luk. 5: 5 dituliskan ‘Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak meangkap apa-apa, tetapi karena Engkau yang menyuruh, aku akan menebarkan jala juga." Sahabat Pembaca, Petrus merupakan seorang yang sungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaannya. Namun dengan melihat teks ini, kerja keras tanpa di lakukan dengan iman yang tertuju kepada Tuhan Yesus akan mengalami kegagalan. Kerena itu, bekerja keraslah namun tetap minta pertolongan Tuhan untuk memberkati pekerjaan kita.

               Dua, Rasul Paulus (Surat-surat rasul Paulus). Semenjak perjumpaanya dengan Tuhan Yesus di jalan menuju ke Damsyik, Rasul Paulus telah bekerja dengan sungguh-sungguh dalam melakukan pembertaan Injil. Dalam 1 Kor. 15:10 dituliskan bahwa “........... Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.” Paulus telah berjuang keras dalam melakukan pekabaran Injil bahkan untuk memenuhi keperluannya ia telah berusaha sampai jualan tenda. Bagi penulis keteladanan rasul Paulus penting untuk diterapkan karena ia telah memberikan hidupnya, waktunya, dan apa yang ia miliki untuk mencapai visi yang telah ditetapkan Allah dalam kehidupannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline