Lihat ke Halaman Asli

Adi SuhenraSigiro

Melayani Tuhan, Keluarga, Negara, Gereja, Sesama, serta Lingkungan merupakan panggilan sejak lahir

4 Prinsip Hidup Untuk Berhasil

Diperbarui: 27 Mei 2022   09:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Adi Suhenra Sigiro, M.Th

Sahabat Pembaca!

Apakah Sahabat Pembaca sedang bergumul untuk keberhasilan hidup dalam hal studi, berbisnis, berusaha, atau dalam pekerjaan? Mungkin Sahabat Pembaca selama ini sudah berjuang sedemikian rupa namun masih mengalami kegagalan. Untuk mengatasinya, Saya mengajak Sahabat Pembaca untuk belajar kepada Yusuf. 

Dalam Nats Kej. 41:37- 45 ini dikisahkan bahwa Firaun mengangkat Yusuf menjadi penguasa kedua di Mesir untuk mengelola pemerintahan di Mesir khususnya dalam hal perekonomian dan pangan. Pada waktu itu usia Yusuf sangat tergolong muda, karena usianya masih tiga puluh tiga tahun.

 Di tangan Yusuf bangsa Mesir dapat mengatasi kelaparan yang sedang terjadi pada waktu itu. Sahabat Pembaca, Yusuf bukan saja menyelamatkan bangsa Mesir dari kelaparan, tetapi juga bangsa lain yang membutuhkan bahan pangan termasuk Israel. 

Seumur hidupnya, Yusuf tetap mendapat pengaruh dan kedudukan penting di tanah Mesir. Namun, sebelum Yusuf yang masih muda menjadi pemimpin di Mesir ada beberapa prinsip hidup yang dimilikinya, di mana Sahabat Pembaca pun dapat menerapkannya sehingga Sahabat Pembaca menjadi orang berhasil dalam bekerja, berusaha, maupun berbisnis. Sahabat Pembaca, prinsip yang dimasuk adalah sebagai berikut:

Satu, melibatkan Tuhan. Sahabat Pembaca, dalam Kejadian 39:2 dituliskan bahwa: "TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya......" Penyertaan Tuhan telah membuat apa yang dikerjakan Yusuf menjadi berhasil, baik ketika di rumah Potifar maupun di penjara. 

Melalui kehadiran Yusuf di rumah Potifar, maka keluarga Potifar mengalami berkat Tuhan (Kej. 39:4-5). Selain itu, ketika Yusuf di penjara karena fitnahan istri Potifar, kepala penjara mendapat kemudahan karena tanggung jawabnya sebagai kepala penjara telah dipercayakan kepada Yusuf. Yusuf yang mengalami penyertaan Tuhan berhasil melakukan pekerjaannya dalam penjara (Kej. 39:21-22). Demikian juga bagi Sahabat Pembaca, selain bekerja keras, maka kita harus senantiasa meminta penyertaan Tuhan. 

Dengan meminta penyertaaan Tuhan melalui doa dan persekutuan berarti kita sedang melibatkan Tuhan. Jika kita melibatkan Tuhan, maka Tuhan akan bertindak memberikan keberhasilan dalam pekerjaan dan usaha yang kita kelola. Ingat, apapun yang kita usahakan dan kerjakan, kita tidak boleh bersandar kepada kekuatan dan pengertian kita sendiri, melainkan harus melibatkan dan mengandalkan Tuhan, sebab Tuhanlah yang memberikan keberhasilan dan keberuntungan (Ams. 3:5-6; Band. Yer. 17:5-8).

Dua, menjaga integritas. Sahabat Pembaca, sikap yang menjaga integritas ditunjukkan oleh Yusuf ketika Yusuf digoda oleh istri Potifar untuk tidur dan bersetubuh dengannya. 

Walaupun tidaķ ada yang menyaksikan dan melihat, namun Yusuf dengan tegas menolak ajakan istri potifar. Walaupun istri Potifar mencoba berulang-ulang untuk membujuk Yusuf untuk tidur bersamanya, namun Yusuf dengan sikap yang konsisten tetap menolak ajakan istri Potifar. Yusuf menjaga sikap hati untuk takut akan Tuhan, walaupun ia harus menanggung resiko, yakni dipenjara akibat fitnahan istri Potifar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline