Lihat ke Halaman Asli

Tradisi Mudik Tanpa Transparansi

Diperbarui: 11 Juni 2018   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

SURABAYA, 10 Juni 2018

            Mudikmerupakantradisitahunan yang dilakukanolehsebagianbesarpenduduk Indonesia untukpulangke kampong halamanmenjelanglebaranatauharirayaidulfitri. Kegiataninidilakukanolehmasyarakatbaikmelaluijalurdarat (motor, mobil, bis, dankereta), laut (kapal) atauudara (pesawat).

            Setiaptahunselaluada program mudik gratis baikolehpemerintahataupunswasta. Program inimendapatresponpositifbagisetiapmasyarakat yang inginpulangkekampunghalamanuntukbertemukeluargasaatlebaran. Tetapibagimasyarakat yang tidakmendapattiketmudik gratismenjadinilainegatifbuatmerekakarenahargatiket yang ada bias mencapaidua kali lipat, biasanyaseringterjadipadatiketbisantarkotaantarprovinsi.

            Terminal Purabaya yang seringmenjaditempatpermainantiketdenganmenaikkanhargatiket yang semestinyaberlaku. HargatiketuntukbisPatasbiasanyadari Surabaya -- SumenepsenilaiRp. 58.000,- tetapi pas H-7 lebarannaikmenjadiRp. 75.000,-, darisiniterdapatkenaikansebesarRp. 27.000,-.Walaupunadakenaikanseharunyatidaksebesaritudanbiasnayahargatiket di temple di kacajendelabis.

            Seperti yang dialamiolehbapakArikdengantujuan Surabaya -- Madura (Sumenep) diamengungkapkankekecewaannyapadamudik kali ini"mudik kali inimerupakanmudikterburuksaya, karenatidakadanyatransparansidaridinasperhubungansetempatperihalkenaikanhargatiket bus. Apalagipelayanannyaolehpihakbis yang sayanaikiterdapatbarang yang hilangdaripenumpang lain" ungkapnya.

            Keluhanjugadilontarkanolehsalahsatupenumpangperempuandengantujuan yang sama"sayaikut bus Pataskarenainginkenyamanan, tetapibis yang sayanaikiterusmenaikkanpenumpangsampaiharusadapenumpang lain yang berdiridanseharunnyajikamemangitu bus patasketikabissudahpenuhtidakmenaikkanpenumpanglagi" ujarnya.

            Tradisimudikmemangselalumenjadimomen yang menguntungkanbagipemiliksaranatransportasiuntukmendapatkankeuntungan yang lebihdari para pemudik, karenakebutuhanmautidakmaumerekaharusmembayartiketitu, walaupunsedikitkeberatan.Kenaikantersebutapakahsudahdarisukudinasperhubungansetempatataukahpermainan para sopirdankondekturbisuntukmeraupkeuntunganlebih.

            Dari berbagaikasus di atas, perlunyapeninjauankembaliolehdinasperhubungansetempatkepadasetiap bus untukmensterilkanhargatiket yang seharunnyaberlakudenganmenempelkanhargatiket di bus masing -- masing. Sehinggatidakadakecurigaandaripenumpangperihanpermainanharga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline