Lihat ke Halaman Asli

Widyawati

pelajar

Sanggupkah BLT BBM Meredam Gejolak Masyarakat Miskin?

Diperbarui: 9 September 2022   12:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

diambil dari: inews.id

Saat ini harga BBM bersubsidi jenis pertalite sudah resmi naik di harga Rp. 10.000. Lalu bagaimana dampak jangka pendek dan jangka panjangnya terhadap seluruh warga negara Republik Indonesia yang notabene memiliki latar belakang kekuatan ekonomi yang berbeda-beda. Sudah adilkah kebijakaan ini? dan bagaimana kita menyikapinya? Mari kita renungkan bersama-sama.Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa selama ini subsidi BBM telah menyumbang hampir 80 persen pendapatan negara, namun dengan naiknya harga BBM bersubsidi apakah kedepan pemerintah dapat menambah kualitas dan kuantitas layanan transportasi publik di kota-kota besar dengan harga relatif murah? karena sudah semestinya dengan adanya kenaikan harga BBM saat ini, masyarakat perkotaan yang berpenghasilan menengah kebawah sebagian besar pastinya akan cenderung memilih transportasi publik ditengah melemahnya kemampuan daya beli masyarakat.

Kemungkinan dalam jangka panjang kebijakan ini akan memberikan segi positif dalam upaya menekan angka emisi karbon di kota-kota besar dan menjadi peluang bagi pemerintah untuk meningkatkan fasilitas pelayanan publik. Selain itu kebijakan ini sudah sepatutnya menjadi kesempatan bagi pemerintah dalam menglaokasikn dana subsidi BBM agar lebih tepat sasaran demi kemakmuran bersama. Selanjutnya keadaan ini akan memaksa masyarakat untuk berinovasi dalam  penemuan-penemuan energi alternatif yang relatif lebih murah dihadapkan jumlah minyak bumi dunia yang sudah semakin menipis.

Namun dalam jangka pendek, apakah kebijakan ini tidak menjadi sebuah pukulan telak bagi masyarakat ekonomi kelas menengah kebawah, dan sudah tentu dalam waktu dekat pasti akan berimbas pada kenaikan harga kebutuhan pokok yang lain. Kondisi seperti ini dikhawatirkan akan meningkatkan jumlah angka kriminalitas di saat melemahnya  daya beli masyarakat.

Ditengah-tengah lonjakan harga BBM di tanah air, pemerintah saat ini sudah berupaya untuk meredam gejolak masyarakat kelas bawah dengan mengalokasikan dana Rp. 24,17 trilyun dalam wujud batuan tunai. Semoga langkah ini menjadi solusi yang tepat untuk menjaga keamanan dan stabilitas ekonomi negara.

Demikianlah semoga artikel ini bermafaat untuk kita semuanya.

Terimasih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline