Lihat ke Halaman Asli

Adi Danu S.

Pekerja lembut

Semangat Kegotongroyongan dalam Ide Berbagi Beban ala Presiden Jokowi

Diperbarui: 24 Juni 2020   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Tempo

GambarBelum lama ini, Presiden Joko Widodo menginstruksikan ide berbagi beban dalam menghadapi masalah ekonomi buntut dari efek Covid-19. Dan entah kenapa, saya merasa optimistis dengan instruksi Presiden tersebut. 

Terlebih, jika dilihat dari komentar pakar perekonomian. Salah satunya adalah Anggota DPR RI, Mukhamad Misbakhun. Ia mengatakan bahwa Bank Indonesia akan memainkan peran penting untuk merealisasikan rencana tersebut.

Seperti yang kita tahu, hingga kini perekonomian Indonesia terdampak cukup berat akibat pandemi Covid-19. Akibatnya, pemerintah menghadapi kontraksi pertumbuhan ekonomi negatif di kuartal II tahun 2020. 

Kondisi ini menyebabkan defisit APBN 2020 menjadi sangat lebar. Sementara itu, tax ratio pun memburuk yang berakibat pelebaran defisit harus ditutup dengan utang baru dalam jumlah besar. 

Karenanya, utang tersebut harus ditekan dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah. Guna menghadapi situasi seperti itu, Presiden Jokowi ingin semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan ekonomi nasional saling berbagi beban. 

Mewujudkan konsep berbagi beban antara pemerintah, BI, OJK, LPS, dan pelaku usaha berarti mempraktikkan semangat gotong royong yang telah mengakar untuk menghadapi situasi ekonomi yang sulit. 

Jika sudah seperti itu, tanggung jawab terhadap beban terkait permasalahan biaya bunga utang tidak hanya di pundak pemerintah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline