Lihat ke Halaman Asli

Adhyra Salsabila

Mahasiswa IPB University

SI-MUS: Inovasi Olahan Singkong oleh Mahasiswa KKNT-I IPB di Desa Bojongkoneng

Diperbarui: 25 Juli 2023   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi pribadi

Mahasiswa KKN Tematik Inovasi IPB University melakukan demonstrasi sekaligus pelatihan pengolahan produk olahan dari singkong di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Kandangserang, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah. Desa Bojongkoneng memiliki luas wilayah kurang lebih seluas 551, 75 ha dengan topografi wilayah pada ketinggian 400 meter di atas permukaan air laut. Masyarakat Desa Bojongkoneng sangat mengandalkan sektor pertanian dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dari 551, 75 ha luas wilayah desa, sebagian besarnya seluas 349,96 ha/m2 digunakan untuk lahan tegalan/perkebunan. Banyaknya lahan pertanian di Desa Bojongkoneng juga seiringan dengan banyaknya warga yang bermata pencaharian sebagai petani. Hampir setiap rumah tangga di Desa Bojongkoneng memiliki lahan yang digarap oleh anggota keluarganya masing-masing.

Salah satu komoditas tanaman pangan unggulan Desa Bojongkoneng, yaitu singkong. Menurut data RPJM Desa, produksi komoditas singkong di desa ini mencapai 1,4 ton/tahun pada tahun 2020. Namun, sayangnya hasil produksi singkong hanya diolah untuk dijadikan kerupuk opak yang dijual per rumah tangga atau dijual tanpa dijadikan produk olahan dengan harga yang sangat rendah, yaitu Rp 2.500/kg. Padahal, dengan tingginya angka produksi singkong di Desa Bojongkoneng per tahun, komoditas ini memiliki potensi yang sangat tinggi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Bojongkoneng, terlebih lagi apabila singkong ini dijual dalam bentuk produk olahan yang memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan dijual dalam keadaan mentah.

Bersama masyarakat, mahasiswa KKNT-I IPB University Desa Bojongkoneng mengolah singkong mentah menjadi singkong mustofa. Produk olahan singkong ini diberi nama Si-Mus dengan tagline renyah, gurih, dan bikin nagih. Hal yang mendasari pembuatan singkong mustofa adalah kegemaran masyarakat dengan keripik, baik yang berasal dari pisang, kentang maupun singkong. Masyarakat juga lebih tertarik dengan olahan yang mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu, demonstrasi pengolahan singkong mustofa diharapkan dapat meningkatkan softskill dan kreativitas masyarakat dalam mengolah produk pangan sehingga berlanjut menjadi ide usaha untuk menambah penghasilan sehari-hari.

Kegiatan demonstrasi ini dilakukan di empat dusun, antara lain Dusun Harjosari (9/7), Dusun Bojongkoneng (12/7), Dusun Karanggondang (17/7), dan Dusun Karangtuang (19/7). Masyarakat desa, mulai dari anak-anak sampai ibu-ibu sangat antusias dan semangat untuk mengikuti pelatihan Si-Mus (Singkong Mustofa).

“Dari kegiatan pengolahan singkong yang dilakukan oleh mahasiswa KKN IPB ini, semoga dapat memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan singkong menjadi produk olahan yang lebih bernilai sehingga dapat memajukan perekonomian desa yang dimulai dari skala rumah tangga” ujar Pak H Radin selaku Kepala Desa Bojongkoneng.

Selain demonstrasi pembuatan Si-Mus, mahasiswa KKNT-I IPB University juga memberikan sosialisasi terkait pemasaran produk agar sesuai target. Dengan begitu, masyarakat dapat lebih mudah untuk menentukan target yang tepat untuk menjual produk olahannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline