Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Musibah

Diperbarui: 6 Januari 2019   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(gambar:voa-islam.com)

ia datang
disambut kritik namun tak matang
oleh tuan berlidah luka
yang ludahnya bau cuka
berkumur cela dan hujat penat
karena bakat dan mungkin minat

ia datang
disambut doa diakhir petang
oleh tuan pencari untung
bermodal janji dan puntung
ramailah jagad seumpama pesta
yang satu berdoa yang lain berebut tahta

ia datang
disambut cemas penjual kutang
teman dekat tuan penagih hutang
karena ambisi melewati gerbong
yang lain di panggilan cebong
hari-hari pun kini di isi bohong

***
AdhyPanrita

Negeri Para Daeng, 06 Januari 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline