Lihat ke Halaman Asli

Menuju Entah

Diperbarui: 31 Juli 2017   05:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jemari menakar rindu

di saat bayang-bayang menjelma sayang

 

tak terbayang

berapa kali waktu mengukur jarak

namun, perpisahan tetap menjadi penanda

riak_teriak memang harus memisahkan diri   


aduh sayang

sejak kapan gaduh menjadi aduh?


jemari menakar rindu

pada selembar daun akasia

musim beranak tangis

beranak bimbang yang di selimuti kata-kata


dan senja mengiris

di kala itu pula miris memastikan gerimis

lantunan lagu cinta tak lagi bernada manis

adalah sepasang hati terkoyak di antara ingatan

manis dan pahit melebur dalam hambar

dalam sabar

dan diam yang menujuh entah ***

 




Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline