Adhye PanritalopiNo. 52Ilustrasi: dpr-aceh.atjehpost.com*enam puluh delapan tahun silamjejak sejarah bangsa masih tersulam waktu itu telah menghilang jutaan nyawaia pergi dan lenyap dengan melepas segala tawa****senjata musuh meletup pelurupeluru melesat merobek menembus tubuh kurus bercucuran darahluka ?, aku lupa ?- air mata jatuh berlilang harapan beku kau pun bekuaku ?- kini aku berdiri memandangi langit biru aku pilu ! air mata jatuh diantara, luka, senjata, darah dan amarah oh, pahlawanku -dalam kepingan-kepingan lukadengan sepucuk senjatasekepal amarahse tetes darahluka parahsejarahkau tercatat dalam sejarahoh, pahlawanku-segenggam debusekantong ngilusebongkah piluaku jadi maluoh, pahlawanku-kau berdiri di ujung lidah sejarah negerikumeninggalkan jejak-jejak luka di tepian waktuluka yang kian menyayat sempurna lengan bajukuada pula rindu kau tinggalkan pada usia ku yang sendutidaklah sia-sia pengorbanan darah dan air matamu dahuluoh para pahlawanku, ingin ku kenang jasamu di sepanjang usiakubiar helai rambut putih di kepalaku kelak 'kan mengukir indah namamu*-----------------------*-----------------------NB: Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju Fiksi Hari Pahlawan dan Silahkan bergabung juga di FB Fiksiana Community
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H