Lihat ke Halaman Asli

Negeri dalam Perang Kata-kata

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13968939231527517169

[caption id="attachment_330712" align="aligncenter" width="566" caption="Ilustrasi Indonesia/ Kompasiana (shutterstock)"][/caption]

***genderang perang sudah di tabuh
persengketaan akal dan nalar makin meruncing
gemuruh suara senjata dimana-mana
mencipta ketakutan disudut-sudut kota mimpi
di atas kota yang hapir tak kukenali
peluru-peluru kata terus dilesatkan
ada yang sampai meretakkan tulang
ada yang sampai merobek-robek kulit
ada pula yang menerobos___
menembus dada dan jantung

selongsong peluruh itu
kini pecah berserakan
di medan perang yang tak berhukum
serpihannya kadang melukai hati
mencabik-cabik rasa ___
yang tumbuh bersama cinta
sampai pada akhirnya,
peluru itu mematikan akal dan logika sehat

inilah nasib negeri yang terukir samar
negerinya para badut dan pelancong berdasi
para pembual dan pembohong berjamaah
negerinya para pencipta roket kata
roket-roket yang tak punya kendali
yang hendak merobohkan menara-menara santun

berbekal lidah busuk pemakan bangkai
membumi hanguskan adab dan sopan santun
di bawah panji-panji persatuan yang teramat rapuh
di antara koloni-koloni pemuja harta, tahta dan wanita
merekalah para pemburu hasrat duniawi semata

dari titik kata yang belum sempat kutulis dalam pikiran pikun
sengaja kurebahkan tubuh sembari menunggu perang usai
aku terus mengumandangkan adzan penanda waktu
meski kutahu___
tanda itu tak pernah bisa menghentikan perang di negeri ini

Indonesia kelam
Indonesia mencekam
Indonesia dalam darurat perang
perang kata-kata penuh kebencianterus tersaji dianatara siang dan petang
negeri ini dalam bahaya besar
medan caci dan maki terbuka lebar
desing peluru permusuhan semakin nyaring
jutaan jiwa-jiwa dan akal sehat ikut terancam
terbunuh olah tajamnya lidah-lidah
terpenjara dalam laku yang tak ramah
di antara segala culas dan picik pikiran
yang tak patut untuk di contoh
:negeriku dalam perang kata-kata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline