Menyikapi Permasalahan Komunitas Pecinta Lingkungan

Seringkali kita mendengar makin banyaknya komunitas-komunitas pecinta lingkungan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pun bertujuan untuk menyadarkan masyarakat  agar menjaga kelestarian lingkungan. Kegiatan seperti halnya penanaman seribu pohon atau melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menyelamatkan bumi kita ini dari ancaman Global Warming.  Namun sadarkah kita, bahwa komunitas-komunitas tersebut apakah betul-betul komunitas yang pecinta lingkungan atau hanya perkataan belaka yang ingin menghasilkan uang/pendapatan. Kita juga sadar atau mungkin pernah melihat, orang-orang yang masuk dalam komunitas pecinta lingkungan bukan hanya semata untuk membantu walaupun sebagian benar-benar ada yang ikhlas membantu untuk menyelamatkan bumi kita. Namun, tidak sedikit juga orang yang masuk komunitas  tersebut hanya untuk terkenal ataupun eksis di masyarakat. Tidak dipungkiri juga bahwa komunitas pecinta lingkungan yang notabene sebagai kegiatan untuk melindungi bumi kita dari ancaman-ancaman manusia, tapi sebagian juga berpikir bahwa komunitas tersebut sebetulnya hanya untuk menghasilkan pendapatan. Mungkin hanya sebagian orang sadar hal itu, kita juga harus benar-benar menyikapi komunitas-komunitas yang betul-betul sebagai pecinta lingkungan tidak hanya sebatas materi saja. Mungkin kita selalu disadarkan bahwa selalu membuat sampah pada tempatnya tapi apakah orang yang tergabung dalam komunitas tersebut betul-betul melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Aku rasa tidak semua orang berpikir begitu mereka hanya memikirkan materi saja namun juga hanya sebagian orang yang peduli hal itu. Jadi, sebagai orang yang betul-betul peduli dengan lingkungan maka sebaiknya kita jangan hanya perkataan namun juga dibarengi dengan perbuatan.  Perbuatan dalam hal untuk menjaga lingkungan kita mulai dari hal kecil seperti tidak menggunakan plastik secara berlebihan, membersihkan lingkungan sekitar kita dalam hal rumah tangga, dan tentu saja membuang sampah pada tempatnya.