Kali ini tokoh utama kita adalah seorang perempuan. Wajahnya dipenuhi dengan tai lalat dan sedikit noda hitam bekas jerawat, rambutnya kusam. Bibirnya hitam, hobinya merokok di mana-mana.
Tokoh Utama kita tak sibuk mencari perhatian lawan jenis, tak sibuk dengan media sosial yang joget sana sini. Apalagi sibuk dengan memoles wajahnya, tokoh utama tak akan pernah melakukan hal itu. Menurutnya, semua itu membosankan.
Jika kau bertemu dengannya dan ingin mengajak berbincang, tak akan pernah mau. Ia lebih memilih menghabiskan waktu dengan beberapa kertas yang berhamburan penuh coretan. Walaupun tengah malam, saat ide dalam otaknya terkuras, ia akan beranjak mencari gambaran yang tepat untuk memenuhi hasratnya.
Malam itu, yang hampir sama dengan malam-malam sebelumnya. Tokoh utama kita berjalan di antara kegelapan rumah mewah, hembusan angin mengenai rambutnya yang berantakan. Kemudian ia terdiam sejenak melihat salah satu rumah, dengan desain yang begitu elegan. Tokoh utama kita beringsut mendekati rumah itu, memberanikan diri duduk di tangga rumah. Setelah dirasa nyaman, ia pun mulai mengoreskan pensil pada sebuah buku kecilnya. Kemudian beberapa menit kemudian ia beranjak pulang.
Sesampainya di rumah, ia bergegas menghampiri kertas yang berhamburan. Mencari di laci sebuah kertas yang ukurannya lebih besar, ia mulai menggambar kembali sesuai dengan gambaran pada ketas kecil yang sudah ditempel pada dinding. Gambar itu berjejer dengan gambaran kecil lainnya.
....
Saat cahaya di ufuk timur mulia muncul, tokoh utama kita ini sudah siap. Membawa gulungan kertas yang berisi sesuai dengan gambaran di kertas kecil yang masih terlihat menempel di dinding. Ada satu keanehan di sana, ia berjalan menuju tempat yang didatangi tadi malam.
Beberapa langkah dari rumah kemarin, terlihat seorang laki-laki dalam mobil melambaikan tangan kepada seorang perempuan. Lalu melaju dengan kencang, sehingga tokoh utama kita tak sempat memberikan gambaran itu padanya. kertas gulungan itu terpaksa diberikan kepada seorang perempuan. Perempuan itu tak lain adalah istri dari sosok yang melaju dengan mobil tadi.
"Apakah ini dipesan oleh suamiku?" tanya perempuan tersebut. Tokoh utama menjawab tidak. Karena penasaran dengan gulungan kertas, perempuan itu membuka, disusul tawa kecil dari bibirnya.
"Apa yang kau lihat dalam gambar tersebut?"
"Aku melihat sosok laki-laki yang jatuh dan berguling-guling di tangga"