Lihat ke Halaman Asli

Adhkia Dwi Anjani

Mahasiswa Universitas Pamulang

Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang Km 92 Arah Jakarta

Diperbarui: 15 November 2024   20:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tribunjabarid./Deanza Pahlevi

Kecelakaan beruntun kembali terjadi di Jalan Tol Cipularang, tepatnya di Kilometer 92 arah Jakarta. Kejadian ini melibatkan beberapa kendaraan dan mengakibatkan lalu lintas macet total serta beberapa korban luka. Kecelakaan beruntun di jalan tol memang bukan hal baru, terutama di Cipularang yang terkenal dengan jalurnya yang curam dan sering berkabut. Berikut kronologi, penyebab, dan langkah pengamanan yang perlu diketahui.

Kecelakaan beruntun terjadi pada pagi hari sekitar pukul 07.30 WIB. Berdasarkan laporan saksi mata, kecelakaan dimulai saat sebuah truk bermuatan berat yang melaju dari arah Bandung menuju Jakarta mengalami rem blong. Truk ini kemudian menabrak kendaraan di depannya, menyebabkan reaksi berantai yang melibatkan beberapa kendaraan di belakangnya. Total kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan ini mencapai lebih dari 10 unit, termasuk mobil pribadi, bus, dan kendaraan berat lainnya.

Kecelakaan ini menyebabkan antrian panjang di ruas jalan tol Cipularang arah Jakarta, bahkan dilaporkan panjangnya mencapai beberapa kilometer. Tim evakuasi dan petugas jalan tol segera datang ke lokasi untuk mengatur lalu lintas dan membantu korban yang terluka.

Beberapa faktor utama yang diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun di Cipularang ini adalah:

1. Rem Blong pada Kendaraan Berat

Salah satu penyebab utama adalah truk yang mengalami rem blong saat menuruni jalan menurun dan curam. Truk tersebut tidak mampu mengontrol kecepatan dan menabrak kendaraan lain di depannya.

2. Kondisi Jalan yang Menurun dan Berkabut

Tol Cipularang, terutama di KM 90--100, dikenal sebagai jalur yang berbahaya. Kondisi jalan menurun tajam dengan tikungan-tikungan yang sulit dilalui, khususnya saat hujan atau berkabut. Pada saat kejadian, kabut cukup tebal sehingga mengurangi jarak pandang pengemudi.

3. Kurangnya Jarak Aman Antar Kendaraan

Banyak pengemudi yang cenderung memacu kendaraannya dengan cepat dan kurang menjaga jarak aman. Hal ini membuat kendaraan di belakang sulit menghindari kecelakaan ketika kendaraan di depannya mengalami masalah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline