Makan Bakpia Madiun adalah serangkaian PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa) yang berfokus pada pengabdian masyarakat. Makan Bakpia Madiun di Bawah Jembatan bersama Anak-anak RW. 13 Jogoyudan, Kelurahan Gowongan, Kecamatan Jetis, Yogyakarta adalah singkatan dari Mengembangkan Kebiasaan Berperilaku Hidup Bersih, Sehat, dan Nyaman dengan Media Panggung Boneka di Bawah Jembatan bersama Anak-anak RW. 13 Jogoyudan, Kelurahan Gowongan, Kecamatan Jetis, Yogyakarta.
Tim dibentuk dari 2 Program Studi dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yaitu Farmasi dan BK (Bimbingan dan Konseling) yang saling berkolaborasi untuk memberikan pendampingan dan bimbingan mengenai kebiasaan hidup bersih dengan media panggung boneka. Tim digawangi oleh Viadeta Filia Diandra (Farmasi 2011), Maria Magdalena Risa Puspitasari (Farmasi 2011), Laurentius Adhiwena Yudhita Putra (BK 2011), Maria Magdalena Lita (Farmasi 2012) dan Wibisana Febrian Putra (BK 2013) dengan dosen pembimbing Ibu Dra. Maria Josepha Retno Priyani, M.Si dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pertunjukan panggung boneka dipilih sebagai media dalam menyampaikan materi karena boneka dapat: mengembangkan daya imajinasi; menggali dan memperluas pemikiran; mendorong interaksi sosial; mengembangkan keterampilan sosial; serta mengembangkan kemampuan berkomunikasi anak. Hal yang unik lainnya, kami juga menggunakan bawah(kolong) jembatan sebagai tempat dinamika kami bersama anak-anak karena hanya bawah jembatan yang lahannya luas untuk melakukan dinamika, tepatnya di bawah jembatan Amarta Yogyakarta.
Tim memfokuskan diri pada kebiasaan untuk hidup bersih dan sehat adalah hal yang perlu ditanamkan pada kepribadian anak-anak se-dini mungkin, namun dari hasil observasi yang dilakukan oleh tim di RW.13 Jogoyudan 70% anak-anak tidak mencuci tangan dengan sabun dan 57% tidak melakukan gosok gigi sebelum tidur/minimal 2 kali sehari. Berangkat dari hal tersebut Tim PKM-M Makan Bakpia Madiun di Bawah Jembatan melakukan pendampingan untuk anak-anak RW. 13 Jogoyudan agar dapat mengembangkan kepribadiannya untuk hidup bersih dan sehat. Materi yang diberikan oleh Tim PKM adalah mencuci tangan dan kaki (4 Mei 2014), menggosok gigi (11 Mei 2014), mengganti pakaian (18 Mei 2014) , membuang dan memilah sampah serta memilih makanan sehat (25 Mei 2014).
Tim menggunakan metode yang terstruktur yaitu: penjelasan materi dan dinamika yang dikemas dalam pertunjukan panggung boneka, dilanjutkan dengan praktik nyata, refleksi kemudian evaluasi agar anak-anak mampu memahami dan mengerti materi yang diberikan. Tim berfokus pada anak-anak, namun peran orang tua untuk mendampingi anak-anak menjadi sangat penting maka Tim mengikut sertakan orang tua untuk melakukan evalusi kepada anak-anaknya di rumah agar materi yang diberikan dapat benar-benar diterapkan dan orang tua ikut mendampingi anak serta sebagai bonusnya orang tua ikut mengembangkan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Evaluasi ini dilakukan dengan menggunakan buku panduan orang tua yang disediakan oleh tim PKM.
Dari kegiatan yang Tim laksanakan selama ± 4 bulan dan hasil evaluasi, anak-anak RW. 13 mengalami peningkatan dalam kebiasaan untuk: mencuci tangan dan kaki; menggosok gigi; mengganti baju; memilih makanan sehat; membuang dan memilah sampah. Dari kegiatan yang terlaksana tim mendapatkan banyak pelajaran, pengalaman, dan tim mengerti bahwa semua yang dilakukan bermakna.
-HASIL YANG BAIK TERCERMIN DARI PROSES YANG BAIK-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H