Bali terkenal akan keindahannya, terbukti Pulau Bali termasuk dalam top 20 destinasi wisata terpopuler di dunia.
Terlepas dari keindahannya, Pulau Bali memiliki banyak sekali filosofi budaya Bali yang berkaitan dengan pertanian berkelanjutan.
Sebelum kita mengetahui filosofi dan budaya bali, kita harus terlebih dahulu mengetahui apa itu pertanian berkelanjutan?
Pertanian berkelanjutan merupakan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDM) yang berkembang dengan seiring kemajuan teknologi dan kearifan lokal budaya sebagai pijakannya. Pertanian berkelanjutan meliputi tiga aspek utama, aspek tersebut terdiri dari Social (sosial), Environment( lingkungan), dan Economy ( ekonomi).
Kenapa harus meliputi tiga aspek?
Karna pertanian berkelanjutan merupakan cara yang efisien dan efektif untuk menghasilkan sebuah produk pengolahan pertanian yang aman, sekaligus meningkatkan dan melindungi produktivitas lingkungan alam dan ekonomi.
Kaitan Filosofi Budaya Bali dengan Pertanian Berkelanjutan
Filosofi Budaya Bali yang memliki keterkaitan dengan pertanian Berkelanjutan yaitu Tri Angga dan Tri Hata Karana.
Tri Angga merupakan sebuah kearifan lokal yang berhubungan dengan konsep arsitektur Tradisional Bali yang digunakan oleh kebanyakan masyarakat Bali. Filosofi ini memiliki arti yaitu manusia harus selalu berusaha dalam menjaga hubungan harmonis dan seimbang dengan lingkungan. Tri Angga memiliki tiga bagian yang berhubungan dengan keseimbangan alam, tiga bagian itu dibagi menjadi:
- Utama Angga: merupakan bagian atas dan paling sakral.
- Madya Angga: merupakan bagian tengah.