Lihat ke Halaman Asli

Siapa Bilang Ikhlas Itu Mudah?

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

from google

from google

Ikhlas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti tulus hati, mengikhlaskan berarti memberikan atau menyerahkan dengan tulus hati; merelakan. Bagaimana definisi ikhlas secara gamblang mungkin masing-masing dari kita memiliki batasannya masing-masing, namun kurang lebihnya secara umum seperti itu. Misalnya contoh percakapan antara dua orang teman seperti :

"Aku gagal seleksi masuk klub bola terkenal itu."

"Sudahlah ikhlaskan saja belum rejeki."

"Enak saja! Bicara ikhlas sih gampang lakuinnya berat!"

Ya memang tidak semua orang dapat mengikhlaskan dengan mudah, karena ikhlas memang bukan perkara mudah yang hanya diucap saja. Kehilangan bagi setiap orang pasti terasa menyedihkan. Namun mau tidak mau, cepat atau lambat pasti kita harus mengikhlaskannya. Lebih cepat kita berhasil melakukannya, akan lebih baik karena tidak akan lagi terasa beban dalam diri kita. Ingat, ikhlas tidak sama dengan menyerah.

Saya tidak tahu bagaimana hukum ikhlas berjalan, juga tidak tahu apa rahasia di balik Tuhan menyuruh kita untuk ikhlas saat kehilangan. Namun dibalik kemisteriusan tersebut beberapa kali saya ditunjukkan perbedaan yang akan terjadi di saat kita ikhlas dan tidak saat berharap. Dahulu saya ingin lulus seleksi suatu penerimaan universitas tanpa tes, saking inginnya setiap hari saya tekun dan rajin berdoa dengan menggebu-gebu pokoknya saya hanya meminta untuk diterima saya selalu meminta untuk dikabulkan dengan harapan tinggi, dan ternyata pengumuman keluar saya tidak lolos seleksi. Karena sedih dan patah semangat saya mencoba melupakan dan ikut via tes di universitas yang sama dan doa saya saat itu adalah mohon diberi yang terbaik saja saya siap apapun hasilnya; soal tes saat itu sulit sekali di luar kemampuan saya. Sebaliknya saat pengumuman malah saya lolos dan diterima. Hal tersebut terulang kembali saat saya mengajukan beasiswa. Karena berkali-kali terjadi lalu saya berpikir, ikhlas membawa hidup kita menjadi baik. Apapun hasilnya, ketika ikhlas dan siap menerima maka rasanya penolakan atau kehilangan tidak begitu membebani diri kita. Dan ketika kita memaksakan sesuatu dengan ngoyo seringnya membuat hasil menjadi sebaliknya, berbeda jika kita ikhlas dan menyerahkan hasilnya setelah berusaha maksimal. Ya, yang berlebihan kan tidak pernah baik.

Salah satu cara saya untuk mengikhlaskan suatu keadaan adalah berdebat dengan diri saya sendiri secara a contrario. Saat saya dihadapkan suatu keadaan dimana harapan saya tidak sesuai dengan kenyataan maka saya akan berkata "Kenapa? Kenapa doa saya tidak dikabulkan? Bukankan saya rajin berdoa dan ibadah memohon dikabulkan?" maka sisi saya satu lagi akan menjawab "Memangnya hanya kamu saja yang meminta pada Tuhan? Ada banyak orang berdoa termasuk saingan kamu, memangnya hanya kamu yang beribadah? Yakin kamu berdoa lebih dari yang lainnya?" lalu akan ada pertanyaan lain muncul dari saya "Tapi saya sudah berjuang berusaha sekeras ini, pengorbanan saya sebesar ini kenapa hasilnya seperti ini?" dan respon a contrario dari saya akan menjawab "Yakin kamu sudah usaha yang paling maksimal? Semua orang berusaha kok disini dan kamu tidak tahu sekeras apa mereka berusaha, apakah usahamu memang di atas mereka?"

Ya, ada banyak cara untuk meyakinkan diri supaya ikhlas dan menerima kenyataan yang ada, cara saya hanya salah satu di antaranya. Saya yakin bahwa ada banyak doa yang dipanjatkan kepada Tuhan dari banyak orang dan yang lebih penting yang dikabulkan itu memang ia pantas untuk dikabulkan dan memang sudah dipilih oleh Tuhan, apa alasannya kita tidak mampu memahaminya jika itu bertolak belakang dengan akal. Ada banyak orang di dunia ini berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkan, masing-masing berbeda ukuran usahanya, bukan hanya kita yang berdoa bukan hanya kita yang berusaha, jadi hindarilah merasa sudah paling maksimal saat ingin mengikhlaskan sesuatu.

Lalu terakhir ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah telat dalam mengabulkan doa, Tuhan yang paling tahu apa yang kita butuhkan saat ini dan nanti juga yang terbaik untuk kita. Tuhan punya rencana yang bisa saja menjadi lebih baik dengan adanya keikhlasan di diri kita. Tidak ada yang mengatakan ini mudah, namun nantinya kita akan tahu untuk apa sesuatu terjadi. Tidak ada salahnya meringankan kerja tubuh dan perasaan kita dengan menanamkan pikiran positif dan tidak memberikan beban berlebihan dengan cara ikhlas kan. Semoga bermanfaat :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline