Lihat ke Halaman Asli

adhisty deynira

love will set you free

Love Language Dengan Popular Culture dan The Society of Spectacle

Diperbarui: 7 Januari 2022   02:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Love Language atau bahasa cinta pada umumnya sudah tidak asing di dengar oleh masyarakat luas. Love language atau bahasa cinta adalah salah satu cara ingin di cintai oleh pasangan mereka, bahasa cinta memiliki 5 bahasa yaitu; Physical Touch, Quality Time, Act of Service, Receiving Gift, dan Word of Affirmantion.

Bahasa cinta telah menjadi tren pada akhir-akhir ini, dimana semua orang selalu membicarakan love language yang mereka miliki. Love language yang menjadi terkenal membuat banyak sekali masyarakat yang tidak menutupi bahasa cinta apa yang mereka miliki dan justru semakin terang-terangan terhadap love language.

1. Popular Culture

Tentu seseorang ingin merasakan bagaimana diperlakukan baik dan penuh kasih sayang. Sehingga, love language yang menjadi budaya yang popular untuk sebagian masyarakat dan menjadikan budaya baru untuk mengetahui bahasa cinta apa yang di inginkan oleh orang-orang untuk di cintai. Budaya baru ini cukup di minati oleh kebanyakan masyarakat sehingga bisa menjadi tren untuk saat ini.

2. The Society of Spectacle

Budaya love language yang sedang menyebar luas ini menjadikan love language yang seseorang miliki banyak diketahui oleh orang-orang. Menyebar luaskan love language yang dimiliki pada sosial media dan menjadi tontonan masyarakat. Melalui sosial media membuat love language semakin tren sehingga membuat masyarakat tidak akan menutupi (terkesan fake) dalam apa yang mereka rasakan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline