Di ujung jalur, sebuah titik henti
Stasiun kereta, tempat perjumpaan dan perpisahan
Di sini, rel-rel hati bertemu dan berpisah
Seperti kereta yang datang dan pergi dengan angin pagi.
Dermaga yang ramai dengan langkah-langkah ragu
Ada senyum bahagia, juga air mata pilu
Kereta datang membawa impian dan harapan
Kereta pergi membawa kenangan dan duka.
Di peron, riuh suara mesin dan gemuruh deru
Sebuah dunia terbentang di antara rel-rel besi
Kisah-kisah singkat terukir di wajah-wajah penumpang
Ada yang mencari, ada yang kehilangan, ada yang menyerah.
Papan jadwal berubah-ubah, seperti takdir yang tak pasti
Kereta datang dan pergi, mengantar cerita-cerita kehidupan
Ada keberangkatan yang dinantikan dengan penuh harap
Ada kedatangan yang ditunggu dengan cemas.
Tas berisi mimpi diletakkan di atas peron
Tangan-tangan terulur, sapaan-sapaan berkumandang
Ada canda tawa, juga tangis haru
Stasiun kereta menyaksikan semua, tanpa berbicara.
Pada senja yang merangkak, lampu-lampu mulai menyala
Stasiun kereta menjadi pelukan gelap dalam kesunyian
Namun tetap ada harapan, bahwa esok matahari akan terbit
Kereta-kerta baru akan datang, membawa cerita-cerita baru.
Stasiun kereta, peluklah kami dengan hangat
Saksikan perjalanan hidup yang penuh warna
Seperti kereta yang melaju menuju cakrawala
Kita semua adalah penumpang dalam perjalanan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H